Lihat ke Halaman Asli

Kevin Leonardo Karamoy

Mahasiswa IISIP Jakarta

Humanising AI, NOT Mechanising Humans

Diperbarui: 16 Agustus 2024   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@journeyphotography.kevin

Kemarin tanggal 14 Agustus 2024, saya diundang oleh Bapak Daniel CF Ng, Executive Vice President Graphen, Inc. Untuk menghadiri acara AI Innovation 2024 di Jiexpo, Jakarta. Presentasi beliau memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kita seharusnya mendekati perkembangan teknologi AI dengan bijak. Dalam era di mana AI semakin memasuki berbagai aspek kehidupan kita, penting untuk memahami bagaimana teknologi ini bisa digunakan untuk memperkaya kreativitas manusia, bukan menggantikan.

Bapak Daniel CF Ng memulai dengan menekankan bahwa AI telah merambah hampir setiap aspek kehidupan kita, dari Memesankan makanan, mengingatkan kita minum obat, hingga layanan pelanggan. Meski teknologi ini menawarkan banyak manfaat, Bapak Daniel CF Ng mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam penggunaannya. AI harus didesain untuk mendukung dan memperkaya ide-ide kreatif manusia, bukan menggantikan kreativitas tersebut.

@journeyphotography.kevin

Salah satu poin utama dari presentasi Bapak Daniel CF Ng adalah bahwa AI tidak boleh menggantikan kreativitas manusia. Mesin dapat memproses data dan melakukan tugas otomatis, tetapi tidak bisa sepenuhnya menggantikan sentuhan inovatif dan kreatif yang dibawa oleh manusia. Menurut Bapak Daniel CF Ng, kreativitas manusia adalah elemen yang tak tergantikan oleh mesin. Oleh karena itu, AI harus dirancang untuk memperkuat, bukan menggantikan, kreativitas manusia.

Bapak Daniel CF Ng juga menjelaskan bahwa salah satu cara AI dapat mendukung kreativitas adalah melalui pemahaman emosi manusia. AI yang dapat berinteraksi secara emosional dengan pengguna dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mendalam. Ini sangat relevan dalam digital marketing, di mana interaksi manusiawi yang lebih kuat antara merek dan konsumen dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Misalnya, AI yang memahami preferensi dan emosi pengguna dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat dan relevan.

@journeyphotography.kevin

Namun, kita sebagai manusia harus bisa mengoperasikan AI dengan bijak. Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, risiko terbesar adalah potensi pengurangan keterlibatan manusia dalam proses kreatif. Jika tidak hati-hati, kita mungkin menghadapi situasi di mana AI terlalu dominan dalam penciptaan, meninggalkan sedikit ruang bagi kontribusi manusia. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa teknologi tetap berfungsi sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti.

Bapak Daniel CF Ng menekankan bahwa dalam pengembangan teknologi AI, kita perlu fokus pada bagaimana teknologi ini dapat melayani dan memperkaya ide manusia. Ini berarti AI harus didesain untuk mendukung kreativitas manusia, bukan hanya menjalankan tugas-tugas otomatis. Prinsip ini harus menjadi landasan dalam setiap inovasi teknologi yang melibatkan AI.

Bapak Daniel CF Ng juga memberikan contoh bagaimana AI dapat membuka peluang baru dalam berbagai bidang, termasuk digital marketing. AI bisa membantu dalam analisis data untuk memahami tren pasar dan perilaku konsumen, memungkinkan perancangan kampanye pemasaran yang lebih efektif. Meskipun AI memberikan data dan wawasan berharga, keputusan akhir harus tetap melibatkan kreativitas manusia.

Kesimpulannya, masa depan teknologi harus melibatkan kolaborasi antara manusia dan mesin. Teknologi harus dirancang untuk mendukung kreativitas manusia, bukan menggantikan. Dalam perjalanan kita mengintegrasikan AI ke dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memprioritaskan aspek kemanusiaan dalam setiap langkah pengembangan teknologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline