Lihat ke Halaman Asli

Kevin Julianto

Writer. Banker. Announcer.

Fenomena Fitsa Hats, Siapa yang Salah?

Diperbarui: 5 Januari 2017   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber newsth.com

Fenomena Fitsa Hats, Siapa yang Salah? 

Seperti tidak kehabisan bahan untuk jadi bahan bercandaan dan Meme, tahun lalu kita disuguhi viralnya Om Telolet Om, Kontroversi Sari Roti sampai Botol minuman Equil. Awal 2017 kita disuguhi konten yang sekarang menjadi viral. Adalah kesalahan ketik Pizza Hut oleh penyidik yang memeriksa Habib Novel menjadi 'Fitsa Hats'

Bertebaran di media sosial baik Facebook sampai Twitter, meme dan sindiran terkait kesalahan tulis nama produk Pizza Hut menjadi Fitsa Hats. Seperti contoh meme sindirian salah ketik ini dibuat dengan tulisan "Pizza Hut itu buatan Amerika, Kalo Fitsa Hats itu Barokah karena isinya daging Onta."

 What? Pembuatnya pasti Netizen yang overcreative dengan less busy-ness alias pengangguran banyak acara. Karena? Ya memang Tidak ada korelasinya! Habib Novel juga tidak pernah mengeluarkan statement seperti itu. Yang uniknya, kesalahan tulis ini mutlak dianggap sebagai kesalahan Habib Novel karena tidak mengkoreksi surat hasil pemeriksaan tersebut. Yang lebih unik, netizen menuding Habib Novel sengaja tidak mengoreksi kesalahan juru ketik tsb. Karena malu pernah kerja di perusahaan Amerika. What?

Fun or Pitty?

Saya pribadi memiliki dua respons. Respon pertama, lucu. Bukan lucu karena salah tulisnya. Lucu karena betapa hal yang sangat sepele seperti salah ketik kesalahan fitsa hats bisa menjadi bahan bullyan dan hiburan sampai sebegitu viralnya. Really? How could? Saat ini Januari 2017, filmnya Raditya Dika yang berjudul 'Hangouts' dan filmnya Ernest Prakasa yang berjudul 'Cek Toko Sebelah' sedang tayang. Penontonnya jutaan. Saya sudah tonton dua duanya dan honestly thats entertaining movie. That's really called Entertainment. Bukan membully salah tulis yang sangat tidak esensif. Come on.

Respon kedua, saya kasihan. Serius loh, orang yang sering salah ketik karena "ketidak tahuan" itu masih sangat banyak. Jujur saja, tulisan Pizza yang salah ketik menjadi Fitsa bukan pertama kali saya lihat. Jauh sebelum kasus viral yang tidak penting ini mencuat. Yang tulis ibu ibu boleh dikatakan paruh baya. Jujur saya kasihan. Apa dia memang tidak pernah mencicipi dan berkunjung ke Pizza Hut? Apa memang belum belajar bahasa inggris? Saya pribadi malah kasihan. Serius.
Kasus salah ketik Habib Novel ini menurut saya yang salah ya yang mengetiknya. Saya jadi kasihan sama yang ngetik. Apa dia belum pernah mencicipi dan berkunjung ke Pizza Hut?

Our Responsibility

Fenomena salah ketik karena ketidaktahuan ini sebetulnya bukan hal baru. Seperti : Televisi menjadi Telefisi. Earphone menjadi Irfon. Alphard jadi Alfad. Steak jadi Stik. Handphone jadi Hanvon. Dan lain sebagainya. Hal ini kerap saya pribadi temukan pada anak sekolah sampai ibu ibu paruh baya. It's not something new. Ini bukan hal yang bisa kita tertawakan terlalu lama. Karena ini menunjukan, mereka membutuhkan Edukasi lebih, tanpa kita rendahkan. Karena bisa jadi fenomena salah ketik ini dikarenakan faktor diseleksia, yang tentu perlu kita tolong.

 http://m.detik.com/health/read/2017/01/04/180024/3387803/763/ada-disleksia-di-balik-fitsa-hats

Mari jadi lentera bagi sesama. Sekecil apapun cahayanya.

Salam Damai. Wassalamualaikum Wr Wb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline