Lihat ke Halaman Asli

Kevin Julianto

Writer. Banker. Announcer.

Dua Perusahaan Rokok Tutup, Kabar Baik atau Buruk?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1400552808241029878

Menutup Dua Perusahaan

Dari Kompas.com, PT HM Sampoerna merumahkan 4.900 karyawannya dan menutup dua anak usahanya yang bergerak di bidang Sigaret Kretek Tangan (SKT ). Menurunnya tingkat konsumsi atau permintaan produk rokok menyebabkan menurunnya pula penjualan. Sehingga perusahaan rokok seperti PT HM Sampoerna mengambil tindakan pengurangan tenaga kerja untuk menstabilkan neraca perusahaan.

Selain karyawan, yang terancam adalah petani tembakau. Tidak main-main, jumlah petani yang berkecimpung di bidang rokok ini mencapai 2,1 juta orang, untuk menggarap 160 ribu hektar lahan dengan kapasitas produksi 120 ribu ton tembakau per tahun.

Penyebab mayor lain tutupnya dua anak usaha Sampoerna antara lain beralihnya referensi dari rokok SKT ke rokok kretek mesin, dan tingginya nilai cukai rokok.

Menurunnya gairah perusahaan rokok ini apakah kabar buruk atau kabar baik?

Bagi aktivis anti rokok tentu ini kabar baik. Terlepas dari nasib tenaga kerja perusahaan rokok yang tidak bekerja lagi karena phk.

Bagi pemerintah, tentu ini dilematis. Karena menurunnya konsumsi rokok menurun pula penerimaan cukai dan pajak.

Bagi pemilik usaha rokok dan pegawai perusahaan rokok tersebut, ini kabar yang cukup menohok.

Baik dan Buruk

Saya pribadi bukan perokok. Bukan orang yang setiap hari berkecimpung dengan rokok. Alasannya? Ya karena saya tidak suka merokok. Sudah.

Efek lebih sehat ya benar. Efek lebih hemat ya betul. Tapi saya tidak merokok bukan karena pro aktivis anti rokok atau membenci rokok. Ya karena saya tidak suka merokok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline