Lihat ke Halaman Asli

Kevinalegion

TERVERIFIKASI

Full Time Family Man

Kenaikan Tarif KRL, Langkah Blunder Program Mengurai Kemacetan Jakarta

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412629565648841364

[caption id="attachment_327731" align="aligncenter" width="560" caption="Commuter Line (Dok. Pribadi)"][/caption]

Membaca berita yang dimuat kompas.com kemarin dengan rencana PT Kereta Api Commuter Jabodetabek yang akan menaikan tarif Commuter Line yang semula sebesar Rp. 2.000 di 5 stasiun pertama menjadi Rp. 5.000 pada 15 oktober 2014, membuat saya mengernyitkan dahi karena PT KCJ beralasan menaikan tarif demi meningkatkan fasilitas berupa toilet, mushala, dan bangku penumpang, agak cukup lucu karena sebenarnya yang dikeluhkan para penumpang adalah jadwal yang biasa ngaret atau AC yang sering mati dan juga kereta yang sering mogok.

Langkah ini menurut saya juga salah satu blunder besar program transportasi yang digadang-gadang bakal menjadi pengurai kemacetan justru akan membuat penggunanya kembali menggunakan sepeda motor karena dinilai lebih murah dan efektif penggunaanya, karena dengan estimasi sebesar Rp. 10.000 untuk perjalanan pulang pergi, para pengguna akan berfikir dua kali untuk menggunakan moda transportasi ini, bayangkan yang ternyata menggunakan sepeda motor jauh lebih efisien dan murah jika PT KCJ resmi menaikan tarif ini.

Oke, saya tidak akan pernah mengeluhkan perasaan ketika harus berdesak-desakan di jam sibuk, atau mungkin AC yang sering mati, tapi akan lebih baik jika PT KCJ membenahi terlebih dahulu manajemen waktu kereta yang sering ngaret dan juga perangkat yang seringkali ngadat di tengah perjalanan yang berakibat para pegawai telat ke kantor untuk sekian lama sebelum menaikan tarif karena alasan yang cukup lucu.

Manfaatkan fasilitas lahan stasiun

Memberikan opini akan lebih baik juga memberikan solusi menurut pendapat pribadi, lahan stasiun yang luas seharusnya harus bisa dimanfaatkan untuk mencari pendapatan yang menurut PT KCJ bisa untuk membangun fasilitas baru mushola, toilet dan lainnya, jangan toh dibebankan ke tarif CL nya, Beeeuuhhh.

Silakan manfaatkan lahan stasiun untuk pendapatan dari parkir, atau papan iklan, atau juga lahan penyewaan mini market atau juga kantin, atau juga kios-kios resmi, banyak cara saya kira pendapatan yang bisa diambil dari lahan stasiun, jangan mikirin naikin tarif penumpang mulu aja, ada cara kan yang saya pernah tulis juga betapa besar pendapatan hanya dari parkir stasiun di http://kom.ps/AFmmtN

***

Sekian ngomel-ngomelnya, sudah berbusa.

Update : Tarif KRL Naik Per 15 Oktober, Tapi Ditanggung Pemerintah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline