Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip Berhasil Membuat Pengembangan Alat Perontok Padi

Diperbarui: 14 Februari 2023   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali (09/02/2023). Desa Karangmojo merupakan salah satu desa yang berada  kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Wilayah geografis desa yang mayoritas dipenuhi oleh sawah-sawah milik warga. Hal inilah yang menjadikan sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian desa Karangmojo.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis, petani setempat membutuhkan sarana alat perontok padi, yang saat ini masih menggunakan sistem yang sederhana dengan memukul-mukulkan ikatan padi pada papan yang terbuat dari kayu ataupun dengan sistem engkol.  Proses perontokkan padi dengan cara memukul-mukulkan ikatan padi pada papan tersebut sehingga biji-biji padi terlepas dari batangnya. Namun, cara seperti ini tidak efisien, membutuhkan tanaga yang besar, membutuhkan waktu yang lama, dan posisi badan yang dapat menyebabkan sakit punggung. Petani yang melakukan proses ini juga harus dalam posisi membungkuk berulangkali untuk merontokkan padi.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis menginsiasi perancangan protipe alat perontok padi. Dengan dirancangnya alat perontok padi diharapkan dapat membantu petani dalam mempercepat proses perontokan padi menjelang musim panen. Alat perontok padi yang dibuat berasal dari material yang mudah didapatkan, dan membutuhkan biaya yang terjangkau. Selain itu pengerjaan alat perontok padi ini tidak memakan waktu yang lama dalam pembuatannya.

Penulis mengklaim alat perontok padi ini lebih awet, kuat, kokoh dan tahan lama bila dibandingkan alat perotok padi lainnya. Fitur utama alat ini yakni adanya tatakan peletakan padi, dan rangka atas dan bawah yang dapat dilepas pasang. Prinsip kerja alat perotok padi ini yakni dengan memanfaatkan gerakan rotasi pulley yang akan disambungkan dengan mesin berbahan bakar bensin untuk memutar shaft perontok padi. Hasil pembuatan alat ini telah disosialisasikan kepada Gapoktan, perangkat RT dan Perangkat desa, dan mendapatkan antusias tersendiri dari banyaknya pertanyaan dan masukan warga (09/02).

Akhir kata penulis menyadari dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan Universitas Diponegoro memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengabdi dan membantu pengembangan desa sesuai dengan rumpun keilmuan masing-masing. Penulis juga berharap agar protipe alat yang telah diusung dan buat, dapat bermanfaat bagi warga desa Karangmojo saat ini dan kedepannya. Penulis juga mengharapkan agar prototipe alat ini dapat disempurnakan kedepannya sehingga dapat membantu secara penuh petani desa Karangmojo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline