Lihat ke Halaman Asli

Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Kec, Cibatu, Kab Garut, dengan Suasana Baru dari Tahun Sebelumnya

Diperbarui: 30 April 2023   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Perayaan Idul Fitri, juga dikenal sebagai Hari Raya atau Lebaran, adalah perayaan penting dalam agama islam yang dirayakan setelah bulan puasa sampai Ramadhan selesai. Perayaan Idul Fitri tahun ini sangat meriah dan penuh keceriaan, karena pada 2 tahun yang lalu dunia digemparkan dengan wabah yang sangat mematikan yaitu wabah Covid 19, yang diharuskan untuk seluruh masyarakat pada saat itu.

Meredam rasa kangen untuk tidak keluar dari rumah karena adanya PPKM(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Tahun ini sangat bergembira karena diberhentikannya PPKM pada tanggal 31 Desember 2022 yang dicabut oleh Presiden Joko Widodo.

Garut memiliki keunikan pada lebaran tanggal 22 April tahun 2023, memberikan suasana baru dengan jamaah memenuhi halaman Masjid Besar Cibatu, sholat tanpa jaga jarak dan silahturahmi bersama di tempat sholat tanpa protokol kesehatan yang ketat.

Pada malam takbiran, biasanya di daerah Masjid Besar Cibatu akan memutarkan takbiran serta berdoa bersama-sama. Setelah itu seperti biasa membersihkan rumah dan mempersiapkan hal-hal seperti kue lebaran dan penataan ruang untuk menggelar acara open house oleh tuan rumah.

Bersilaturahmi atau saling bermaaf-maafan adalah tradisi lebaran, tradisi ini tidak lagi ditakuti oleh masyarakat Garut dan sudah lebih leluasa untuk berkunjung dari rumah kerumah untuk bertamu dan saling memaafkan, biasanya titik kumpul di rumah yang berada di pojok rumah dan semua tetangga saling berkumpul dan bercerita.

Kali ini semua rumah dipenuhi oleh makanan-makanan untuk tamu, tamu berkunjung akan di hidangkan makanan yang bervariasi dan kue-kue an. Nah, hal yang paling ditunggu-tunggu adalah THR (Tunjangan Hari Raya) biasanya orang-orang tua akan memberikan THR untuk anak-anak, dibanding orang dewasa biasanya yang terjadi lebih sering diberi perkataan dan pertanyaan yang rumit ya hehe, dengan perkataan "yang udah tau gaperlu THR ya"

Nah, biasanya orang dewasa yang sudah menginjak kepala dua akan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tetangga, seperti "kapan menikah?, kapan wisuda?, kenapa ga kenalin pasangannya kesini?" Hal tersebut biasanya bukan hanya di tentangga, berkunjung ke saudara-saudara juga akan mendapatkan pertanyaan yang sama.

Lebaran menjadi hari yang sangat berat untuk orang dewasa dan orang-orang berkepala dua ya sepertinya, tapi daripada memikirkan pertanyaan, berkunjung ke makam untuk memberikan doa kepada keluarga yang sudah meninggalkan lebih dahulu pun menjadi tradisi di lebaran Garut ini.

Warga Garut berbondong-bondong di sore hari setelah bersilahturahmi dari tetangga dan saudara, memberikan doa dan doa bersama menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu, dari kesibukan mencari nafkah, mengurus keluarga mereka bisa meluangkan waktu untuk berdoa untuk orang-orang disayang yang telah tiada.

Secara umum, perayaan Idul Fitri di kampung halaman saya di Garut bertepatan di daerah Cibatu diisi dengan berbagai kegiatan yang menjadi syarat makna dengan nilai-nilai kebersamaan. Semua kegiatan dilakukan dengan penuh sukacita dan kegembiraan, seiring bertambahnya umur kita semoga bisa menikmati momen Idul Fitri dengan orang-orang tercinta di kampung halaman kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline