Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental dimana pengidapnya mengalami rasa cemas yang berlebih. Secara garis besar anxiety disorder adalah gangguan suasana perasaan seperti depresi.
Anxiety disorder juga sering terjadi pada remaja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2021 menemukan bahwa mayoritas remaja Dan dewasa muda berusia 16-24 mengalami krisis kesehatan mental. Dalam penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa sekitar 96% remaja Dan dewasa muda mengalami gangguan kecemasan (anxiety) sedangkan 88% diantaranya mengalami gejala depresi.
Dari data tersebut bisa kita lihat bahwa anxiety disorder rentan terjadi pada remaja di usia sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Anxiety disorder yang dialami remaja dapat berdampak pada prestasi belajar, hubungan sosial, maupun kesehatan mental mereka.
Faktor-Faktor penyebab Anxiety disorder dikalangan peserta didik:
1. Tekanan Akademik
Biasanya dialami oleh siswa yang merasa hasil belajarnya kurang, ataupun yang mendapatk tekanan Akademik Dari orang tuanya, atau bisa juga karena merasa tidak bisa dalam suatu bidang.
2. Bulyying
Bullying adalah suatu Hal yang tidak bisa dibenarkan Dan termasuk kriminalitas di lingkungan sekolah. Murid yang sering di olok-olok atau di bully akan menambah rasa kecemasan Dan sulit berkembang, bahkan sulit bergaul.
3. Masalah keluarga
Terkadang masalah keluarga juga dapat menyebabkan gangguan kecemasan pada anak. Semisal pertengkaran kedua orang tua, yang menimbulkan kecemasan bagi anak.
4. Trauma