Lihat ke Halaman Asli

Kami Pulang

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam mobil, lima orang duduk dalam diam

Mereka menerka-nerka bagaimana orang-orang di rumah

Apakah orangtua, suami, dan keluarga merindukannya

Apa kabar anaknya kini

Masihkah mereka mengenalnya?

Mobil berjalan oleng

Berusaha mengalahkan bebatuan di jalan desa

Dikemanakan uang kami yang menjadi budak di negeri orang?

Kenapa jalan belum teraspal?

Kami sudah menyumbang ringgit untuk negeri ini?

Tiap bulan kami rajin menyetor uang untuk keluarga

Kami bermimpi sudah ada rumah untuk berlindung

Mungkin ada sapi, kambing, sebidang tanah untuk diolah

Kami tak kuat kalau harus merantau lagi

Sesekali kami bercerita

Satu-satunya gadis di dalam mobil itu

Berharap pacarnya segera memperistri dia

Ribuan ringgit sudah dia kirim ke calon suaminya

Wanita kedua, ketiga, dan keempat

Berharap suami mereka sudah membangun rumah

Wanita kelima berharap suaminya tidak selingkuh lagi

Satu per satu penumpang turun

Menjemput impian yang telah dibangun tiga tahun lalu

Di sebuah warung remang-remang

Lima orang laki-laki berkelakar

Ditemani wanita penghibur

Aroma minuman keras menyengat

Mereka lupa

Orang yang pernah mereka cintai akan datang

Solo, 6 Juni 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline