Setiap tersudutkan dalam kondisi terbatasnya finansial sementara di depan saya ada sebuah jalan yang harus saya lalui sering membuat lelah diri ini. Andaikan finansial saya cukup tentu saja jalan itu mudah saya lalui. Adakalanya dalam kondisi tersudut seperti itu otak saya berfikir kemana saya mencari tambahan finansial. Biasanya berhutang menjadi ide yang pertama kali muncul.
Malam ini pikiran saya tercerahkan setelah membaca sebuah tulisan-anda juga bisa membacanya di sini http://www.eramuslim.com/oase-iman/muhammad-rizqon-bebas-keuangan.htm-yang dimuat disalah satu situs internet. Tulisan yang berjudul Bebas Keuangan menceritakan bahwa untuk mencapai sebuah tujuan tidak harus dengan kekuatan finansial (pen. uang). Memang tidak dipungkiri bahwa uang merupakan salah satu alat penting untuk mencapai tujuan.
Penulis hanya ingin menjelaskan bahwa kita bisa mencapai tujuan yang kita inginkan tanpa dihambat faktor kesulitan finansial. Jangan sampai terjebak bahwa finansial merupakan faktor penentu dari segala tujuan kita seolah dirinya Tuhan. Faktor penentu adalah Allah dan bukan finansial.
Benar juga pikir saya. Selama ini saya terjebak dengan logika berfikir akal. Mau melakukan ini dan itu yang paling pertama dipikirkan adalah ada uangnya atau tidak? Jika pada tahap awal merencanakan sudah langsung tertuju pada perhitungan keuangan dan jika tidak mencukupi maka sudah bisa dipastikan rencana itu mendekati kegagalan alias urung dijalankan.
Semakin modern cara berfikir manusia dan semakin majunya peradaban manusia berbanding terbalik dengan nilai keyakinan terhadap Sang Pencipta. Allah jarang dilibatkan dalam urusan-urusan dunia. Allah menjadi alternatif terakhir dan bukan yang pertama. Padahal kita semua sering mengatakan bahwa Allah itu Maha Perkasa dan Kuasa. Kata maha disini berarti suatu sifat tertinggi yang tidak mungkin ada persamaannya.
Saya pernah dinasihati oleh seorang teman jika kamu menghendaki sesuatu mintalah kepada Allah. Allah dapat mewujudkan keinginanmu dengan dan tanpa sebab karena Allah Maha Kuasa dan manusia tidak berkuasa sedikit pun.
Mungkin ini salah satu alasan kenapa Nabi Muhammad memerintahkan untuk membaca basmalah sebelum melakukan aktivitas. Saya menangkap maksud dari pembacaan basmalah itu adalah saya diperintahkan untuk melapor kepada Allah sebelum beraktivitas dan memohon petunjuk serta arahannya agar aktivitas yang saya jalankan berjalan dengan baik dan lancar. Setelah itu baru saya menjalankan aktivitas.
Benar juga apa yang pernah dikatakan Ust. Yusuf Mansur bahwa ketika kita mempunyai keinginan tetapi tidak didukung dengan finansial yang cukup jangan dulu berpikiran untuk berutang. Minta sama Allah dan Insya Allah, Allah akan memberikan jika kita sungguh-sungguh memintanya.
Alhamdulillah keyakinan saya mulai tumbuh kembali bahwa menggantungkan segala sesuatu itu hanya kepada-Nya dan bukan kepada selain-Nya. Nothing is imposible if we believe in Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H