Lihat ke Halaman Asli

Kesya Fanti

Mahasiswa

Citra Seorang Pustakawan terhadap Perpustakaan

Diperbarui: 15 Februari 2023   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pengertian pustakawan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Mendengar kata pustakawan, bagaimana kira-kira makna tersebut di kepala tiap orang? Apakah seseorang yang bekerja di perpustakaan? 

Apakah itu identik dengan hal-hal yang berbau buku dan perpustakaan? Terdengar monoton dan kurang menarik? Atau mungkin ada yang mengaitkannya dengan karakteristik yang dingin, galak, dan menyeramkan? Tentunya tiap orang memiliki persepsinya masing-masing.

Pustakawan dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki keahlian dalam bidang perpustakaan dan informasi. 

Dalam melaksanakan tugasnya, ia bertanggung jawabnya terhadap segala kegiatan di dalam perpustakaan dan juga berperan dalam memberikan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat. 

Namun, mayoritas orang masih mengartikannya dalam lingkup yang sempit dengan menganggap pustakawan sebagai orang yang hanya berkutat dengan buku-buku di perpustakaan. Seolah-olah pustakawan memiliki kegiatan yang selalu monoton.

Pustakawan sendiri masih tidak mendapat begitu banyak perhatian dari masyarakat. Sekalinya dikenal, ia justru mendapat gambaran yang kurang positif. 

Entah dikenal sebagai pustakawan yang galak, kurang ramah, membosankan, hingga menakutkan. Hal ini seakan-akan menjadi salah satu citra pustakawan yang paling banyak diketahui masyarakat. 

Munculnya pandangan negatif ini bisa jadi karena dialami atau dilihat sendiri oleh para pemustaka ketika sedang berada di perpustakaan atau bisa juga didengar berdasarkan cerita dan pengalaman orang lain.

Citra pustakawan yang buruk akan berdampak pada keberlangsungan perpustakaan. Orang-orang yang merasa enggan bertemu dengan pustakawan akhirnya juga merasa tidak ingin datang ke perpustakaan. 

Padahal peran utama perpustakaan ialah sebagai penyedia informasi bagi masyarakat. Jika masyarakat saja enggan untuk datang ke perpustakaan, lalu bagaimana dengan esensi dari perpustakaan itu sendiri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline