KAMPUNG TENUN SAMARINDA DALAM DINAMIKA GLOBALISASI
Kesya Aurellia Halim/12 IPS 4/14
Globalisasi identik dengan perubahan yang memberikan dampak dan pengaruh bagi dunia, Indonesia juga mendapatkan dampak dan juga pengaruh baik secara positif maupun negatif dari globalisasi tersebut. Secara umum, globalisasi adalah proses integrasi pada bidang ekonomi,politik,sosial dan budaya yang semakin mendalam dan meluas di seluruh dunia. Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal dengan ribuan kebudayaan dan keberagaman-nya. Salah satu dari kebudayaan tersebut ialah kearifan lokal.
Menurut Wikipedia, kearifan lokal adalah budaya suatu masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Salah satu kearifan lokal yang ada di Indonesia adalah Kampung Tenun Samarinda yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Kampung Tenun Samarinda adalah sebuah kawasan di Samarinda, Kalimantan Timur yang dikenal dengan produksi tekstil tradisional-nya. Di kampung ini, para pengrajin lokal menggunakan teknik tenun tradisional untuk membuat kain dengan motif dan khas daerah tersebut.
Perubahan di Kampung Tenun Samarinda
Salah satu jejak perubahan yang mencolok di Kampung Tenun Samarinda adalah dalam hal teknologi. Dulu, tenun disini dilakukan secara manual menggunakan alat-alat tradisional. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi mulai masuk ke dalam Kampung tersebut, banyak pengrajin yang mulai menggunakan mesin tenun modern yang lebih cepat dan efisien. Meskipun demikian, kemampuan pengrajin tetap menjadi fokus utama bagi mereka agar dapat mempertahankan kualitas dan keaslian karya mereka, Sehingga penggunaan teknologi modern tidak menghilangkan nilai-nilai tradisional yang ada.
Selain teknologi, globalisasi juga membawa perubahan dalam pola pikir dan gaya hidup masyarakat Kampung Tenun Samarinda. Dengan akses informasi yang semakin mudah, beberapa pengrajin mulai terbuka terhadap ide-ide dan trend desain yang berasal dari luar daerah. Namun, hal ini juga menimbulkan dilema antara mempertahankan ciri khas dari Kampung Tenun Samarinda atau menghadirkan hal baru yang sedikit merubah ciri khas tersebut. Hal ini merupakan salah satu tantangan bagi pengrajin bagaimana caranya agar tetap mempertahankan ciri khas budaya pada era globalisasi.
Persaingan yang ketat
Selain memberikan pengaruh, globalisasi juga memberikan dampak positif dan juga dampak negatif. Persaingan yang ketat merupakan salah satu contoh dampak negatif dari globalisasi. Dengan akses perdagangan yang semakin mudah, produk-produk tekstil impor yang masuk ke pasar lokal menciptakan persaingan yang ketat bagi produk-produk tenun lokal ini. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan usaha pengrajin lokal dan mengurangi pendapatan mereka.
Peningkatan kesadaran Budaya
Globalisasi tentunya memberikan berbagai dampak positif di Kampung Tenun Samarinda. Peningkatan kesadaran Budaya merupakan salah satu contoh dari dampak positif tersebut. Dengan masuknya tekstil impor ke pasar lokal dapat memungkinkan terjadinya interaksi dengan pelanggan dari berbagai dunia. Para pengrajin tenun di Kampung Tenun Samarinda dapat memperluas pemahaman mereka tentang budaya dan nilai-nilai dari berbagai budaya di dunia. Hal ini meningkatkan kesadaran budaya dan menghargai keberagaman, serta memperkuat identitas budaya lokal mereka sendiri.