Lihat ke Halaman Asli

KS Story

Kisah Petani

Pejuang Mimpi Episode 58 Bersandarlah Pada Kekuatanmu Sendiri

Diperbarui: 1 Februari 2025   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit Biru



Pejuang Mimpi Episode 58

Bersandarlah Pada Kekuatanmu Sendiri

"Ternyata ada benarnya juga tauuuk? Hidup bakal jauh lebih tenang, kalo kita lagi ga berharap apapun..., __dari siapapun." 

Yups. Tidak ada seorang pun yang bisa membantu kita seumur hidup, maka kita harus selalu berjuang. Juga tidak ada seorang pun yang bisa menemani kita seumur hidup, maka kita harus terbiasa dengan "bersandar pada kekuatan kita sendiri". Jangan terlalu berharap pada manusia..., karena manusia itu sering berubah seiring waktu.

Ayah dulu bilang...; "Bergantung terus tidak akan membuat hidup kita lebih baik dimasa depan, jadi belajarlah dari hari ini, meski sedikit demi sedikit..., setidaknya kita sudah berusaha belajar daripada kehidupan ini yang mengajarkan kita untuk mandiri. Jika tak siap kecewa, jangan pernah berharap pada manusia". Sering kali kita berharap..., dan harapan tersebut tidak terkabulkan. Harapan yang tidak terwujud memang sangat menyakitkan, ya? Itu membuat kecewa dan perasaan sedih. Bahkan ada harapan yang terwujud yang bisa membuat orang menyerah dan berhenti berharap. Kekecewaan sering hadir saat harapan digantung terlalu tinggi pada manusia. Manusia bisa khilaf, maafkan kesalahan mereka, tapi jangan terus berharap sama. Bersandarlah pada kekuatanmu sendiri!

Ali Bin Abi Thalib juga bilang...; "Aku sudah pernah merasakan segala kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia". Hal yang sama dengan Ali, saya pun juga sudah pernah merasakan segala kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit memang berharap kepada manusia. Ha ha.

 

Saya mau share tentang perjalanan saya melewati kelelahan dan luka, tapi saya menemukan harapan dalam keteguhan untuk terus melangkah. Pernah hari itu, saya hampir mau menyerah. Di sudut jalan, langkah saya terasa berat...,  seperti menapaki janji yang gugur. Saya menghitung luka dengan jari-jari kecil, bertanya tanpa suara. Haruskah saya berhenti di sini? Tapi hidup, ah, hidup selalu punya cara. Memeluk kita tanpa suara..., memaksa kita menatap ke depan..., meski yang ada hanya kabut dan jalan berlubang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline