Pejuang Mimpi Episode 56
Ciptakan Kenangan Paling Berkesan
*Apa itu kenangan paling berkesan?*
Kenangan paling berkesan menurut saya adalah, apabila saya mengetahui, dan saya melakukan. Saya belajar..., __dengan melakukan. Pun, jika saya ingin menguasai prinsip-prinsip yang saya pelajari, saya harus melakukan sesuatu. Dan saya akan menerapkan prinsip tersebut..., dalam setiap kesempatan. Jika tidak..., saya akan segera melupakannya.
"Saya dengar saya lupa. Saya lihat saya ingat, Saya kerjakan maka saya bisa", itu kata Confusius. Saya sangat setuju dengan dia. Ilustrasinya begini. Saya tidak bisa mendapatkan SIM hanya dengan lulus ujian tertulis. Saya harus berada dibalik kemudi dan menetapkan bahwa saya harus di jalanan. Belajar itu proses aktif. Pengetahuan yang diterapkan selalu mudah diingat. Inilah cetak biru kehidupan sehari-hari.
Cetak biru..., rencana, dan teori memang diperlukan. Sebagai pemilik usaha ini, saya hidup dalam dunia yang berorientasi hasil. Maka saya harus menjalaninya dengan sigap dan terampil. Yups, strategi memang cetak birunya. Namun tindakan nyata adalah palu dan paku bangunan penguasaan ilmu yang saya pelajari. Tindakan nyata itulah yang saya sebut kenangan paling berkesan.
*Dan bagaimana menciptakan kenangan paling berkesan ituuuw? Bagaimana...?*
Saya mau share 3 hal sederhana namun kuat tentang bagaimana orang-orang hebat menciptakan kenangan paling berkesan dalam hidup mereka. Simak dan cobain!
Pertama adalah kebiasaan."Buatlah dirimu sibuk hingga tidak ada cela untuk membenci. Tidak ada waktu untuk berburuk sangka, tidak ada kesempatan untuk berbohong..., dan tidak ada kebiasaan untuk mengurusi hidup orang lain". Kebiasaan adalah karakter kedua kita.
Seharian minggu saya meneropong filsafat seorang filsuf Yunani Kuno, Aristoteles. Aristoteles menekankan bahwa apa yang kita lakukan secara berulang, pada akhirnya membentuk siapa diri kita. Kebiasaan menciptakan pola perilaku yang begitu kuat, sehingga menjadi bagian dari identitas kita. Dalam hal ini, karakter seseorang bukan hanya sesuatu yang diwariskan atau alami, tetapi juga hasil dari kebiasaan yang terus-menerus.
Saya percaya, dengan apa yang dikatakan Aristoteles itu. Percaya bahwa manusia bisa mengembangkan karakter baik melalui kebiasaan-kebiasaan positif yang dilakukan berulang kali. Dia menyampaikan bahwa jika kita terus melakukan hal-hal yang baik, seperti bersikap jujur..., disiplin, dan penuh integritas, maka nilai-nilai itu akan tertanam dalam diri kita. Sebaliknya..., jika kita terbiasa dengan hal-hal negatif, itu juga akan membentuk karakter kita.