Pejuang Mimpi Episode 54
1 Hati Cantiq Lebih Baik Daripada 1000 Wajah Cantiq
Saya mau share 5 fakta kenyataan sulit dalam hidup, yang akan membuat kita lebih bertumbuh. Diam lebih berpengaruh daripada membuktikan apa yang menjadi maksudmu. Kendalikan emosimu. Belajarlah untuk memberikan respon lebih sedikit. Ketika kamu tulus dan apa adanya, kamu akan kehilangan orang yang tidak pantas untukmu. Satu hati cantiq..., lebih baik daripada seribu wajah cantiq. Ketika seseorang cukup bodoh untuk melepaskanmu..., maka jadilah cukup cerdas untuk membiarkan mereka pergi.
Sesungguhnya, banyak sekali insight yang bisa didiskusikan dari lima fakta di atas. Satu hati cantiq..., lebih baik daripada seribu wajah cantiq. Maksudnya; "Jangan hanya cantiq diluar aja..., mari percantiq hati kita agar lebih baik serta agar cantik diluar dan didalam!". Ini menjadi suatu hal yang debate-able sejak dulu kala, sehingga muncul pertanyaan dalam hati kita.
*Sebenarnya, seperti apakah wujud perempuan yang benar-benar cantik ituuw?*
"Cantik itu relatif". Cantik itu kan, hanya masalah selera. Tapi pasti ada beberapa kasus yang semua orang akan ngomong dia itu cantik terlepas dari selera yang beda-beda. Jadii..., menurut saya, orang bisa aja dikatakan cantik kalau dia itu nyaman dengan dirinya sendiri. Nyaman disini bisa diartikan apapun size dia, warna kulit, tinggi atau pendek, jerawatan atau enggak, dll, __kalau dia nyaman dengan dirinya ya dia akan keliatan cantik ajaa. Saya pernah...., ketemu orang-orang seperti itu. Bukan cuek akan penampilan, tapi dia cuma mencintai dirinya sepenuhnya. Berkarakter. Dan itu cantik..., menurut saya.
Pernah juga, saya nemenin tamu kantor dan saya ajak ia jalan. Beliau sukses membuat orang lain insecure maksimal. Ibunya cantik. Begitu saya menyimpulkan. Ibu itu secara fisik cantik lah, dengan kulit putih bersih. Hidung mancung, badan proporsional dan selera berpakaian yang hanya simpel and chic justru memberi kesan elegan. Tapi yang bikin saya makin yakin kalau ibu itu sungguh cantik adalah, kecerdasannya yang diatas rata-rata. Ketegasannya yang membuat saya sungkan untuk tidak bertele-tele dan serius. Serta profesionalitasnya dalam bekerja membuat orang lain malu untuk tidak all out dalam pekerjaan itu. Auranya positif sekali sampai saya langsung mengidolakannya. Sampai weekend, saya menemani ia liburan di kota saya. Awalnya saya sedikit sungkan, karena ia adalah tipe yang serius, mungkin ga bakalan asyik kalau liburan. Tapi tentu saja saya salah, ia kalau sedang tidak bekerja rupanya pribadi yang supel dan hangat. Ia banyak bercerita tentang dirinya yang ada di satu perkantoran dan kalau ia merasa bosan bekerja nanti..., katanya akan mencari beasiswa untuk bersekolah di luar negeri. That's me! Ini yang membuat saya kagum. Ada juugak ternyata orang yang kalo kerja bosen itu sekolah, ha-ha-ha. Kalo orang lain mah bosen kerja, paling juga liburan beberapa hari.
Nah. Dari obrolan-obrolan itu, saya jadi tahu kan, __kalau ia orang yang bertanggung jawab atas dirinya dan pekerjaannya. Ia sangat-sangat menjaga kesehatannya, makan diatur olahraga juga jadi rutinitas. Selain itu, ia bisa dikatakan bukan orang yang jaim, menganggap saya temannya dan memberi nasihat-nasihat dan motivasi yang membangun kepada saya. Jadii...menurut saya cantiknya ibu itu adalah cantik mutlak yang menggabungkan kecantikan jasmani dan rohani. Kebanyakan orang lebih mengutamakan kecantikan diluar dibandingkan kecantikan hatinya. Padahal..., satu hati yang baik lebih bermakna dari seribu wajah yang cantiiq. Sebab..., hati yang baik dilahirkan dari pemahaman akan norma, pengetahuan, cinta serta kasih sayang. Hal itulah yang membuat hati yang baik lebih bermakna dan didambakan oleh setiap orang yang bijak.
*Lalu, apakah memang benar..., jika cantik wajahnya berarti juga selalu cantik sifatnya?*
Oh. Belum tentu! Orang yang hanya cantik wajahnya, tapi buruk hatinya, lebih sulit dalam mengikhlaskan dirinya untuk mencantikkan hatinya. Orang yang hatinya baik, akan lebih mudah membangun penampilan yang sehat, bersih, segar, dan menarik. Maka dapat saya katakan disini bahwa; perempuan yang baik hatinya, sudah pasti ia cantiiiq. Apakah kamu setuju dengan jawaban saya? Seringkali saya menyaksikan betapa banyak perempuan cantik di dunia ini tapi keindahannya hanya sesaat, karena pribadinya adalah pribadi yang tak menyenangkan. Perilakunya tidak cantik, bahkan menimbulkan masalah bagi diri sendiri dan orang lain. Di sisi lain..., seringkali juga saya melihat seorang perempuan yang secara lahir biasa-biasa saja. Namun kehadirannya, sangat dirasakan dan hangat terasa. Ucapannya menyenangkan dan wawasannya luas. Ia charming atau menarik.
*Apakah benar penilaian cantik itu, hanya berdasarkan keindahan fitur wajah dan lekuk tubuh semata?* Entahlah...! Apakah kita sendiri yang menciptakan batas-batas diskriminatif atas cantik itu sendiri? Atau mungkin apa yang dikatakan mas Fahd benar adanya, "Kita telah melakukan kejahatan yang paling keji. Kita telah menciptakan batas-batas yang diskriminatif. Cantik tidak cantik". Saya mempertanyakan lagi pengetahuan kita tentang kata 'cantik'. Apakah cantik itu? Berangkat dari kegelisahan saya mengenai pertanyaan yang membuat saya bingung. Apakah yang membuat wanita terlihat cantik ataupun tidak cantik? Hhmm. Wanita di bagian manapun di dunia ini selalu ingin mendefinisikan cantik, dan pria pun ingin mendefinisikannya cantik pula. Dale Archer dalam artikelnya di "Psychology Today" berkata bahwa cantik secara tidak sadar juga sering kali dikaitkan dengan sifat-sifat lain seperti: pintar, manis, atau mudah bergaul.
*Apakah menjadi cantik itu penting untuk seorang perempuan?* SANGAT PENTING!
Saya saksi mata bahwa orang cantik tapi biasa saja terkadang juga bisa mengalahkan orang tak cantik tapi cerdas. Kejadiannya waktu bapack-bapack di kantor B, cerita-cerita depan saya dan teman lainnya bahwa ia lagi rekrut tenaga kerja untuk mengganti tenaga kerja yang resign karna menikah. Nah, disitu ia cerita dari 10 orang pelamar ada 2 yang ia tertarik lanjut ke tahap berikutnya. Yang satu namanya X; ia ini cantik, tinggi namun saat interview ia menjawab sangat kaku dan banyak diam, badannya tegap tapi menjawab interview itu rada malu-malu. Nah yang satu lagi namanya Y; si Y ini penampilan biasa saja tapi cerdas, dan setiap pertanyaan ia jawab dengan baik dan berbobot gitu, kelihatan ia udah persiapkan semuanya dengan matang. Nah, mereka berdua lolos sampai tertulis yang mana test itu test terakhir. Udah keluar nih hasilnya, si X ini nilainya biasa aja gaeess, tapi Y nilainya bagus bangeeet. Jadinya si bapack-bapack itu berembuk untuk nentuin siapa yang lolos bisa bekerja. Tapi tau gak? Yang lolos itu X, karena X itu cantik..., penampilan sangat menarik.. , dan kecerdasan serta keterampilan bisa dibentuk saat sudah kerja. Katanya gituw. Tapi kalau wajah cantik itu emang udah bawaan ya, walau nanti si Y ini penampilannya lebih menarik tapi tetap saja ia tak cantik dari X. Gitu katanya si bapaaack.