Lihat ke Halaman Asli

Ning dan Sebuah Permintaan Maaf

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ning. Nama itu begitu istimewa bagiku. Penggalan nama yang diambil dari nama penaku "BenIng", nama pena yang hampir tenggelam. Namun kini ia bangkit lagi. Ning. Begitulah seseorang yang dahulu spesial itu memanggilku. Sementara aku memanggilnya dengan sebutan Ndut, sesuai dengan postur tubuhnya. Dia tidak marah hanya mengingatkan bahwa Rasullallah saja memanggil para sahabat dengan sebutan yang istimewa. Aku hanya tersenyum-senyum saat itu. Sejak itu aku lebih suka dipanggil Ning. Kini meski Ndut telah pergi dan tak lagi memanggilku Ning, aku tetap ingin dipanggil Ning oleh yang lain.

Ndut di mana pun ndut berada, terima kasih atas semua cerita yang pernah kita ukir bersama. Maaf ya Ning suka ngerepotin. Sekarang Ning benar-benar mau hijrah.

Maafin aku ya.
Untuk teman-teman kompasianer yang mau jadi temanku maaf ya belum dikonfirm, soalnya saya onlinenya lewat hp jadi aksesnya terbatas. Terima kasih.

Dapoer kata, 14 November 2011
Koki kata
Elia Noviyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline