Lihat ke Halaman Asli

Kesi aprilia

Mahasiswa

Fulan dan Kesulitan Belajarnya

Diperbarui: 1 Desember 2022   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Seteluk, di salah satu sekolah dasar kelas III ada seorang anak yang mengalami kesulitan membaca. Sebut saja namanya Fulan

Fulan adalah anak yang pendiam dan lamban dalam merespon perintah yang diberikan oleh guru kepadanya. Kesulitan yang Fulan hadapi dalam membaca yaitu belum mampu membaca kalimat, belum mampu membedakan huruf dalam membaca, serta mengeja pun masih terbata-bata.

Pada suatu hari yang dimana seorang guru meminta Fulan untuk membaca cerpen yang sudah ada di dalam buku tematiknya. Fulan membacanya dengan terbata-bata dan kurang lancar. Dalam satu paragraf, Fulan melakukan kesalahan sebanyak 2-3 kali atau bahkan lebih.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh Fulan misalnya kata "dapat" dibaca "padat", "solo" dibaca "loso" dan masih banyak lagi atau bisa disebut dengan membaca terbalik.

Nah, didalam aktivitas belajar mengajar guru Fulan meminta Fulan untuk belajar membaca lagi di rumahnya. Fulan meminta kepada orang tuanya agar mereka mendaftarkan Fulan untuk mengikuti bimbel atau les privat.

Ketika orang tua Fulan mengetahui bahwa Fulan mengalami kesulitan membaca, orang tua Fulan segera daftarkan Fulan. Dia mengikuti bimbel setiap sore di rumah mengajar Fulan.

Tidak cuman itu, guru dikelasnya pun menggunakan strategi dengan memberikan perhatian khusus seperti memberi reward ketika Fulan selesai membaca dan mengajak teman-temannya untuk bertepuk tangan memberikan semangat untuk Fulan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline