Lihat ke Halaman Asli

Kertas Putih Kastrat (KPK)

Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022

Vaksin COVID-19 Lekas Usai: Sebuah Angan Semu Pemerintah?

Diperbarui: 18 September 2020   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: UK to begin clinical trials for COVID-19 vaccine this week [Internet]. 2020 [cited 2020Sep18] | europeanpharmaceuticalreview.com

Pengembangan Vaksin, Mengapa Butuh Waktu yang Lama?

Di kala pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama hampir 6 bulan, tentu pembahasan mengenai vaksin sudah tidak asing di telinga. Namun, sebenarnya, apa itu vaksin? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan.[1] 

Harapannya, setelah pemberian vaksin, sistem imun tubuh menjadi lebih siap dan efektif dalam melawan suatu penyakit. Meskipun proses pengembangan vaksin merupakan hal yang paling digencarkan oleh semua pihak untuk memberantas pandemi COVID-19, tidak dapat dipungkiri bahwa proses pengembangan vaksin umumnya akan membutuhkan waktu yang lama. 

Proses pengembangan vaksin terdiri dari beberapa tahap dan biasanya berlangsung selama 10--15 tahun. Tahap pertama dalam pembuatan vaksin adalah tahap exploratory yang biasanya berlangsung selama 2--4 tahun. Tahap ini berlangsung di laboratorium untuk mencari antigen yang paling efektif mencegah penyakit untuk menjadi kandidat vaksin. 

Selanjutnya, tahap kedua adalah tahap preklinis, yakni menguji kandidat vaksin kepada hewan yang biasanya berlangsung selama 1--2 tahun. Mayoritas kandidat vaksin sering mengalami kegagalan pada tahap ini.[2]

Jika kandidat vaksin sudah melewati tahap preklinis, pengembangan vaksin memasuki tahap berikutnya, tahap uji klinis atau clinical trials yang terbagi menjadi beberapa fase. 

Uji klinis fase 1 melibatkan puluhan relawan sehat untuk menguji keamanan dan imunogenisitas kandidat vaksin.[3] Selanjutnya, uji klinis fase 2 melibatkan ratusan relawan sehat dan sakit untuk dipastikan timbulnya respon imunitas setelah diberikan kandidat vaksin terkait.[4] Hal ini bertujuan untuk mencari metode dan dosis yang tepat.[3] 

Uji klinis fase 3 melibatkan ribuan relawan untuk mengecek efikasi dan efek sampingnya terhadap populasi yang lebih besar. Setelah melewati seluruh tahapan, vaksin harus diregistrasi ke BPOM dan menunggu persetujuan. 

Jika disetujui, vaksin sudah siap disebarkan kepada masyarakat.[3,4] Tahapan-tahapan inilah yang membuat proses pembuatan vaksin dapat berlangsung bertahun-tahun. Para peneliti harus memastikan bahwa vaksin yang diproduksi benar-benar aman dan efektif dalam mencegah penyakit terkait.

Vaksin COVID-19 yang Dikembangkan di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beberapa kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dalam proses pengembangan. Setidaknya, ada 4 kandidat vaksin COVID-19, yakni:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline