Oleh Viharsyah Akbar
Rokok merupakan sesuatu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ini cukup memprihatinkan karena rokok merupakan benda yang tidak hanya berbahaya terhadap kesehatan sendiri namun kesehatan lingkungan sekitar kita. Efek rokok pada lingkungan menurut WHO dapat dibagi menjadi 6 tahap yaitu Penanaman dan pertumbuhan tumbuhan tembakau, pengawetan (curing)tembakau, pembuatan rokok dan produk tembakau lain, transportasi dan distribusi produk tembakau, konsumsi dan pembuangan sisa.1
Penanaman tembakau membutuhkan lahan tersendiri karena tembakau merupakan tanaman yang ditumbuhkan secara tersendiri tanpa rotasi (monocrop). Untuk mencukupi kebutuhan lahan yang tinggi tersebut maka dilakukan banyak pemotongan pepohonan untuk lahan tersebut. Pada tahun 2010 di Indonesia telah digunakan 251.300 hektar lahan hutan dipotong hanya untuk tembakau. Selain itu karena tembakau bersifat monocrop maka dibutuhkan banyak petisida dan pupuk untuk menjaga kelangsungan hidup dari tanaman tembakau. Petisida yang digunakan adalah sesuatu yang beracun bagi lingkungan dan dapat mengurangi kesuburan tanah dengan cepat sehingga akan sulit digunakan untuk tanaman lain untuk kedepannya. 2-5
Tanaman tembakau yang sudah dewasa perlu dilakukan pengawetan atau curing sebelum dapat dibuat menjadi produk rokok. Metode curingada 4 macam cara dengan metode flue curing yang paling berdampak besar terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan metode tersebut banyak menggunakan rantai kering untuk menghasilkan panas untuk mengawetkan tembakau-tembakau tersebut. Walaupun Produk Indonesia hanya 25% menggunakan metode ini namun penggunaan rantai kering yang ekstensif akan membuat pengundulan hutan semakin parah. Pengundulan hutan ini akan secara tidak langsung meningkatan emisi gas rumah kaca di bumi.6-9
Menurut perusahaan tembakau, produksi rokok merupakan hal yang sangat berdampak besar pada lingkungan. Pembuatan rokok membutuhkan energi dan besi untk mesin-mesin yang dapat memproses tembakau menjadi rokok. Air dalam volume yang banyak dibutuhkan untuk perlakuan dry ice untuk tembakau, membuat tinta dan pewarna untuk bungkus dan pemrosesan sisa tembakau. Produksi tembakau juga menghasilkan emisi besar karbon dioksida dalam pembentukannya. Transpor atau pengiriman produk tembakau membutuhkan truk berbahan gas diesel yang berbahaya bagi lingkungan.10-14
Rokok merupakan benda yang tidak sehat untuk konsumsi manusia. Namun tidak hanya itu, konsumsi rokok juga sangat berbahaya bagi lingkungan. Asap dari rokok mengandung banyak kandungan racun dan pollutan yang dapat merusak lingkungan. Contoh dari emisi racun dari rokok adalah formalin, nicotin dan gas rumah kaca yaitu karbondioksida, gas methane dan nitrogen oksida yang dapat merusak lingkungan secara permanen.16-18
Yang terakhir adalah tentang sisa rokok yang membawa banyak bahaya terhadap lingkungan. Putung rokok merupakan sesuatu yang tidak bisa di daur ulang oleh lingkungan. Putung rokok memiliki kandungan besi yang tinggi dan dapat membunuh atau meracuni banyak organisme yang memakannya secara tidak sengaja. Binatang peliharaan dapat secara tidak sengaja memakan putung rokok yang berserakan dan akan langsung mati karena kandungan nikotinnya dan jika putung rokok masuk kedalam saluran air maka satu putung rokok tersebut cukup untuk membunuh semua ikan dalam satu liter air. Selain membunuh ikan dan hewan peliharaan, putung rokok yang dibuang sembarangan akan menyebabkan kebakaran hutan yang massif. Kebakaran hutan selain mengurangi populasi pepohonan secara signifikan, kebakaran ini juga menghasilkan karbondioksida yang sangat tinggi juga ke lingkungan.19-22
Sekian tulisan yang penulis buat, mohon dipahami dengan baik bahaya rokok terhadap lingkungan.
Referensi
1. Tobacco and its environmental impact. 1st ed. Switzerland: WHO; 2017. Available from: http://www.who.int/tobacco/publications/environmental-impact-overview/en/
2. Lecours N, Almeida GEG, Abdallah JM, Novotny TE. Environmental health impacts of tobacco farming: a review of the literature. Tobacco Control. 2012;21(2):191–196.