Lihat ke Halaman Asli

Mempertankan Jati Diri dengan Pendidikan Adat

Diperbarui: 16 Juni 2024   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat adat Moi sub suku Moi Salkma yang mendiami kabupaten Sorong dan Sorong Selatan Propinsi Papua Barat Daya menghidupkan kembali pendidikan adat yang sudah hampir punah.

Menurut para orang tua adat sub suku Moi Salkma, pendidikan inisia atau sekolah adat terakhir kali di lakukan sekitar tahun 1975. Kurang lebih hampir setengah abad pendidikan tersebut dijalankan alias fakum. Pendidikan adat sub suku Moi Salkma ini dikenal dengan nama Wun/Won.

Pendidikan adat ini tidak berjalan karena pengaruh masuknya agama dan pemerintah di wilayah tersebut. Hingga di tahun 2021 pendidikan adat kembali diaktifkan.

Tujuan pendidikan adat diaktifkan kembali adalah menjaga nilai-nilai budaya, adat istiadat sub suku Moi Salkma agar tidak punah di telang waktu seiring perkembangan zaman.

Di tahun 2021 lalu sebanyak 203 orang mengikuti pendidikan adat ini selama 2 tahun 3 bukan  yakni 2021-2020000000000000000000000p0000000000p000pp0pp00l0pp00000p000pp03.  Selain itu pendidikan ini juga bertujuan agar masyarakat adat sadar dan menjaga tanah dan hutan  mereka demi keberlangsungan hidup manusia di muka bumi. 

Selain menjaga hutan dari ancaman investasi, pendidikan adat ini juga bertujuan untuk mengakat budaya, adat istiadat, pendidikan  adat juga untuk mengenal jadi diri atau identitas sangat penting sehingga sangat penting untuk dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline