Pandangan pengertian korupsi selalu menjurus dalam hal kerugian dalam bentuk material bahkan mengakibatkan kebangkrutan terhadap objek yang sedang dilanda. Korupsi banyak sekali kita dengar biasanya terhadap para pejabat dan yang mempunyai kekuasan dibidang pemerintahan dan bahkan bukan di pemerintahan. Mengapa hal itu terjadi karena nafsu dan keinginan ingin memiliki semua yang dilihat nya indah dan punya nilai material. Tujuan nya tidak lain dari merugikan diri sendiri dan orang lain pada umumnya.
Akan tetapi dalam pembahasan ini, korupsi bukan hanya uang yang dikorupsikan tetapi waktu kadang kita korupsikan. Korupsi waktu adalah memanfaatkan waktu lain dari pada menggunakan waktu yang telah ditentukan oleh organisasi. Merugikan orang lain atau organisasi lain hanya untuk kepentingan pribadi. Bahkan waktu telah disepakti malah dilanggar dan tidak dipatuhi, walaupun tahu. Misalkan korupsi waktu ini adalah Jadwal mengajar dalam ruangan atau kelas hanya jam malah di lebihkan menjadi 2 jam. Itulah korupsi waktu. Jadwal telah ditentukan tetapi karena ingin mempunyai keegoisan maka melebihkan dari waktu yang telah disampaikan.
Kepentingan pribadi ini memang setiap manusia memiliki nya. Akan tetapi, tidak sepenuhnya dimiliki jiwa seperti itu. Ada orang dia lebih memetingkan kerja di organisasi A dari pada kerja dibanding Organisasi B bahkan dia salah satu pejabat struktural Namun karena di organisasi A memuaskan maka lebih betah dibanding dengan organisasi B. Jadi, itu semua karena ada pengaruhnya masing-masing. Akan tetapi, jika ada yang seperti itu jangan dibiarkan begitu saja. Karena biar pun seperti itu harus ada penegasan dan aturan yang mengikat sehingga nanti nya akan jerah dan tidak terulang lagi kesalahan keperntingan privasi itu.
Jadi, korupsi jangan hanya dipandang dari sisi material saja akan tetapi dalam lingkup sehari-hari kadang kita sering korupsi misalkan waktu. Kemudian bagaimana agar tidak terjadi hal itu?. Solusi nya adalah kita itu harus benar-benar memanagement waktu tersebut agar tidak terjadi berat sebelah, kemudian harus menanamkan jiwa kejujuran dalam kerja bukan mengejar materialistis, kemudian misalkan bagi organisasi maka agar tidak terjadi kekorupsian bagi para pegawai misalkan maka sejahterahkanlah anggota nya, kemudian bagi aparat atau yang menegak harus di benar-benar menegak sesuai dengan perbuatannya. Begitu juga dengan waktu. Kita itu harus mengontrol bahawan anda agar tidak terlena dengan waktu yang berlebihan sehingga tidak ada keseimbangan antara anggota lainnya. Namun, itu semua tergantu dari anda sendiri, jika anda jujur maka anda akan diangkat jika merasa tidak puas atau main-main maka anda akan dikejar dengan hemburan aturan dan tuntutan etika anda.
Demikianlah penjelasan semoga dapat bermanfaat
Medan, 30 September 2019
By. Kerisman Halawa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H