Lihat ke Halaman Asli

Kerishna MW

Mahasiswa

Tradisi Menyambut Ramadhan

Diperbarui: 1 April 2022   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Segala puji bagi Allah SWT yang dimana telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar. Semoga shalawat dan salam tercurah untuknya, keluarganya, para sahabatnya, dan semua pengikutnya yang setia sampai akhir dunia tiba.

Tinggal beberapa jam lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah. Bulan Ramadhan merupakan bulan ke-sembilan dalam kalender hijriyah. Pada bulan ini wahyu Allah SWT pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.Bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. 

Bulan penuh warna ibadah dan ketaatan; puasa, bacaan Al-Qur'an, shalat malam, silaturahmi, nasehat, sedekah, dan kepedulian terhadap orang yang membutuhkan. Inilah salah satu bukti keindahan dan kesempurnaan ajaran Islam. 

Puasa yang dilaksanakan dalam Bulan Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi muslim mukallaf. Kewajiban berpuasa ini bahkan menjadi salah satu ibadah pokok yang disebutkan dalam Rukun Islam selain syahadat, shalat, zakat dan haji.Allah SWT berfirman, "Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu, Aku sempurnakan bagimu nikmat-Ku, dan Aku ridhoi Islam sebagai agama bagimu." (QS. al-Maa'idah: 3)Nabi Muhammad SAW bersabda, "Islam dibangun di atas lima hal: keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan. ." (HR Bukhari dan Muslim dari Ibn 'Umar)Bulan Ramadhan adalah bagian dari perjalanan waktu yang Allah ciptakan untuk hamba-hamba-Nya. 

Sehingga mereka menggunakannya untuk menaati-Nya dan menjauhi langkah-langkah setan yang terus berusaha menipu dan menjerumuskan mereka ke dalam neraka. Allah SWT berfirman, "Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran." (QS. al-'Asr: 1-3)Puasa di bulan Ramadhan adalah bagian dari iman.

 Imam Bukhari rahimahullah membuat sebuah surah dalam Shahih-nya dengan judul 'Bab. Puasa Ramadhan karena mengharap pahala adalah sebagian dari iman.' Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW, "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Di bulan Ramadhan, semua pahala yang kita lakukan juga akan berlipat ganda, jadi mari perbanyak beramal baik!. Di indonesia sendiri, mulai dari suku, agama, hingga tradisi, budaya, dan adat istiadat banyak sekali keberagamannya. Karena beragamnya adat istiadat, menjelang bulan Ramadhan, setiap daerah punya cara sendiri merayakannya sebagai bentuk menyambut bulan suci ramadhan. Baik di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan daerah lainnya juga pasti memiliki budaya sendiri sesuai dengan tradisi dan kepercayaannya.

Misalnya di desa saya ada tradisi menyambut bulan Ramadhan yang disebut "Unggahan". 

Unggahan adalah semacam tradisi menyambut bulan Ramadhan di Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Menurut tokoh agama di desa saya, unggahan sudah dilakukan secara turun temurun di desa ini sejak dahulu kala sebelum puasa. 

Arti dari unggahan berasal dari kata munggah yang artinya naik, arti dari naik adalah adalah akhir bulan Sya'ban dan masuknya bulan puasa sebagai bulan suci bagi umat Islam.

Tradisi unggahan dilakukan oleh masyarakat di desa saya dengan mengajak kerabat bahkan tetangga untuk ikut berkumpul di masjid dan membaca Alquran serta mendoakan arwah yang telah meninggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline