Lihat ke Halaman Asli

Angkatan Keris 18

Official Keris 18 Surabaya Selatan

Secara Gerakan Kader PMII Mumpuni, Tetapi Secara Spiritualitas?

Diperbarui: 27 September 2019   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen PMII

Melihat situasi saat ini mungkin kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang fokus dalam bidang mengkaji sosial, pendampingan terhadap masyarakat, sampai analisis terhadap politik demokrasi di Indonesia sangatlah masif. Sangat baik memang dalam kajian intelektualitas dengan dampak yang diberikan terhadap hasil kerja kader PMII kepada masyarakat, dari seluruh elemen juga dapat merasakan hasilnya.

Dengan inilah popularitas, integritas, kader PMII memberikan pengaruh yang baik kepada masyarakat, sehingga respon yang diberikan masyarakat kepada kader-kader PMII juga sangat berkesan baik, karena sebenarnya loyalitas-royalitas kader PMII hanya mengabdikan dirinya pada masyarakat, cukup sangat baik. Namun jika diamati lebih lanjut lagi, hari semakin hari kader kader PMII sangat jauh dari sifat dan tujuan PMII yang secara gamblang tertulis di AD/ART PMII pasal 3 dan juga pasal 4, dimana sifat dan tujuan PMII secara abstrak menjadikan kader yang insan kamil.

Di dalam AD/ART PMII pasal 3 terpaparkan, PMII bersifat keagamaan, kemahasiswaan, kebangsaan, kemasyarakatan, independen dan professional, lagi-lagi keagamaan tertera paling awal dalam keterangan tersebut. Selanjutnya dalam pasal 4 yang berbicara tujuan dan usaha PMII juga terpaparkan, terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.[1] Bisa dicerna kembali jika berbicara tujuan dan usaha PMII agar kader-kadernya bisa memiliki dan mancapai apa yang diharapkan dalam cita-cita ataupun tujuan PMII. Ini mengapa tanpa sebab kader-kader PMII yang jauh dari spiritualitas, meskipun tidak secara keseluruhan kader-kader PMII jauh dari spiritualitas.

Jika kita kembali kepada NDP (Nilai-nilai Dasar Pergerakan) point pertama dan kedua yang harus di perhatikan ialah Tauhid barulah hubungan manusia dengan Allah, karena itu sebabnya yang perlu kader-kader PMII lakukan ialah tidak lupa dengan ketaqwaanya kepada Yang Maha Esa, meskipun tidak melupakan bahkan meninggalkan nilai-nilai dasar pergerakan yang lain. Maka NDP (Nilai-nilai Dasar Pergerakan) merupakan pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan memberi spirit serta elan vital pergerakan yang meliputi iman (aspek aqidah), Islam (aspek syariah), ihsan (aspek etika, akhlaq dan tasawuf) dalam rangka memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akherat.

Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan ahlussunah wal jama'ah sebagai manhaj al-fikr sekaligus manhaj al-taghayyur al-ijtima'i (perubahan sosial) untuk mendekonstruksi dan merekonstruksi bentuk-bentuk pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama yang toleran, humanis, anti-kekerasan, dan kritis transformatif.[2] Setiap gerakan kader-kader PMII seharusnya dilandasi dengan NDP ataupun sifat dan tujuan PMII yang mana sisi spiritualitas tetap dijunjung tinggi dalam segi hal apapun itu, baik tingkah laku maupun cara berfikirnya, sehingga tidak meninggalkan bahkan menghilangkan cirikhas organisasi PMII itu sendiri.

Bisa dibayangkan bagaimana nantinya jika kader-kader PMII ini jauh dari sisi-sisi spiritualitas, dan lebih mengunggulkan rasionalitas, intelektualitas maka sebenarnya itu semua akan menghasilkan kader-kader yang membabi buta akan dunia, dan melahirkan kader-kader yang haus akan sisi spiritualitas. Dampak dari itu semua nantinya menjadikan kader yang gersang akan pola pikir agamis, menyebabkan sesat berpikir dalam sebuah pengambilan tindakan yang didasari dengan nafsu yang besar, mengunggulkan rasionalitas tanpa didasari keyakinan spiritualitas yang kuat, naudzubillah.

Maka dari itu mari berbenah diri dengan dasar gerakan pada pola pikir yang agamis, mengunggulkan sisi-sisi sipiritualitas, meningkatkan ketaqwaan, menjauhi larangan, memperbanyak amalan. Dari teori NDP yang sudah kita pahami mari kita sejak saat ini sedikit banyak implementasi mengenai NDP sudah diterapkan, agar kita sedikit banyak dapat menuju pada tujuan dan usaha PMII.

wallahul Muwafiq ila Aqwamit Thariq

Wassalamualaikum Wr.Wb

 Ssalam Pergerakan!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline