Lihat ke Halaman Asli

Keriana Permata Sabillilah

Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto

Diabetes Melitus: Pemahaman, Pencegahan dan Manajemen

Diperbarui: 21 Desember 2023   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Penyakit ini dapat memengaruhi berbagai organ dan sistem dalam tubuh dan dapat berdampak serius pada kesehatan jangka panjang. Pemahaman mendalam tentang diabetes melitus, pencegahan, dan manajemen yang efektif sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup.

Penyebab Diabetes Melitus

Diabetes melitus terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efisien. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah. Ada dua jenis utama diabetes melitus:

  1. Diabetes Tipe 1: Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin, sehingga produksi insulin menjadi sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali.

  2. Diabetes Tipe 2: Lebih umum terjadi dan berkaitan dengan resistensi insulin, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 termasuk gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan faktor genetik.

Gejala Diabetes Melitus

Gejala diabetes melitus dapat bervariasi, tetapi beberapa yang umum meliputi:

  • Sering merasa haus dan lapar.
  • Sering buang air kecil.
  • Berat badan menurun tanpa alasan yang jelas.
  • Lelah dan lemah.
  • Luka yang sulit sembuh.
  • Penglihatan kabur.

Pencegahan Diabetes Melitus

Pencegahan diabetes melitus melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko diabetes melitus meliputi:

  1. Mengadopsi Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan rendah gula dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam batas normal.

  2. Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol berat badan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline