Lihat ke Halaman Asli

Jenis-Jenis Kerusakan Aspal: Analisis Metodologis Berdasarkan Studi Kasus dan Literatur Ilmiah

Diperbarui: 12 November 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Kerusakan aspal pada jalan merupakan isu penting dalam pemeliharaan infrastruktur transportasi. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis jenis-jenis kerusakan aspal, menggunakan pendekatan ilmiah dengan merujuk pada penelitian dan studi kasus terkini. Melalui metode analisis data dari jurnal ilmiah, studi kasus, serta observasi lapangan, artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang penyebab, klasifikasi, dan penanganan kerusakan aspal.

Pendahuluan

Aspal adalah bahan konstruksi utama dalam pembangunan jalan, tetapi sering mengalami kerusakan seiring waktu. Kerusakan ini dapat mempengaruhi kinerja jalan, keselamatan pengguna, dan biaya pemeliharaan. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai jenis kerusakan aspal dengan fokus pada mekanisme penyebab dan solusi yang ada.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data dari berbagai sumber, termasuk jurnal ilmiah dan studi kasus. Data dikumpulkan melalui:

  1. Tinjauan Literatur: Mengkaji jurnal ilmiah dan publikasi terkait kerusakan aspal.
  2. Studi Kasus: Analisis data kerusakan dari proyek-proyek jalan yang dilaporkan.
  3. Observasi Lapangan: Pengamatan langsung terhadap kerusakan aspal di lokasi tertentu.

Jenis-Jenis Kerusakan Aspal

1. Retak (Cracking)

Deskripsi: Retak pada aspal adalah kerusakan yang umum terjadi dan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti retak permukaan, retak penuaan, dan retak geser.

Penyebab: Penurunan kekuatan aspal akibat paparan sinar matahari, perubahan suhu ekstrem, dan beban lalu lintas yang berlebihan.

Referensi: Menurut penelitian oleh Huang et al. (2020) dalam "Crack Formation in Asphalt Pavements: Mechanisms and Solutions", retak pada aspal dapat disebabkan oleh siklus pembekuan dan pencairan serta ketidakstabilan termal (Huang, J., et al., 2020).

Studi Kasus: Di studi kasus proyek jalan di Jakarta, retak permukaan ditemukan pada 30% dari sampel jalan yang diamati selama lima tahun, menunjukkan dampak dari perawatan yang tidak memadai (Sutrisno, A., 2022).

2. Rutting

Deskripsi: Rutting adalah deformasi permanen pada permukaan jalan yang berbentuk alur atau cekungan akibat beban lalu lintas berat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline