Metaverse, yang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan dari berbagai kalangan dan kerap kali menjadi topik yang trending di sosial media. Pernahkah anda membayangkan sebuah dunia digital dimana Anda dapat melakukan hampir semua hal yang dapat anda lakukan di dunia nyata? Dimana anda dapat bertemu dan berinteraksi secara real time, bermain game, belanja, bekerja, bahkan belajar dalam bentuk virtual. Ya, itu adalah Metaverse, istilah umum yang sering kita gunakan untuk menyebut dunia digital yang terus berkembang.
Apakah anda pernah terbayang akan dunia pendidikan yang dilakukan secara efektif melalui metaverse? Hal tersebut sangatlah memungkinkan mengingat perkembangan teknologi yang berkembang begitu pesat khususnya dalam pengembangan metaverse. Pendidikan tinggi yang sedang mengalami revolusi perkembangan digital pasca Covid-19 sedang dipertemukan dengan konsep metaversity.
Bagaimana Aktualisasi Dari Metaversity?
Metaversity mencoba menggabungkan konsep dunia digital Metaverse dengan proses pendidikan tinggi yang masih menggunakan cara-cara konvensional. Metaversity diharapkan dapat mengatasi hambatan pembelajaran perkuliahan melalui inovasi metaverse, dimana kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang pada umumnya dilakukan secara offline, kini dapat dilakukan melalui dunia virtual metaversity, termasuk kegiatan belajar dan mengajar.
Pernahkah Konsep Metaversity Dituangkan Dalam Pendidikan di Dunia nyata?
Pada tahun 2021, Morehouse College di Atlanta memulai program pilot metaversity, yang menggunakan teknologi realitas virtual (VR) untuk mengajar mata pelajaran seperti sejarah dunia, biologi, dan kimia. Program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterlibatan siswa, kepuasan, dan prestasi dibandingkan dengan format pembelajaran tradisional dan online. Misalnya, kelas sejarah dunia VR mencatat peningkatan 10 persen dalam nilai rata-rata siswa dibandingkan dengan kelas yang diajar secara langsung atau melalui Zoom. Pendidikan di metaverse dianggap oleh beberapa pihak sebagai pengalaman sosial yang intens, memungkinkan interaksi kaya antara siswa dan guru serta antara siswa dengan siswa lainnya.
Fenomena ini bukan fiksi semata, Metaversity sudah dilakukan dalam skala global. Di jepang, SMA telah menerapkan model pembelajaran secara daring dengan VR menggunakan Headset Meta Quest 2. Para guru kemudian melaporkan bahwa terjadi peningkatan pengalaman pembelajaran dan mengaktifkan kegiatan sosial walaupun secara fisik, para siswa-siswi tersebut berjauhan.
Konsep Metaversity ini membuka peluang yang besar bagi kita untuk mengakses pendidikan dari dosen di seluruh dunia. Seorang mahasiswa di Amerika dapat menghadiri seminar yang diadakan oleh profesor di Seoul. Mahasiswa di tempat terpencil sekalipun dapat melihat dan mengakses tempat-tempat seperti Museum, Situs bersejarah, dll. Seorang dosen dapat memberikan materi pengajaran dan kegiatan mengajar kepada mahasiswa di kota yang berbeda tanpa harus meninggalkan rumah.
Dengan demikian, kita dapat sepakat bahwa Metaversity menawarkan sebuah konsep Pendidikan yang berpotensi untuk mentransformasikan kegiatan pendidikan secara virtual. Dari ruangan kelas secara virtual hingga simulasi eksperimen di laboratorium, Metaversity dapat mengukir sejarah baru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H