Lihat ke Halaman Asli

Tari Kecak Uluwatu, tarian magis wajib ditonton di Bali

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14180872492112274602

Tari Kecak Uluwatu, Tarian Magis Dilingkung Panorama Eksotis

Bali adalah keindahan tiada bertepi. Pulau Dewata menyimpan pesona panorama alam nan memikat, yang berpadu anggun dengan keagungan seni budaya. Di antara banyak tempat memikat di pulau ini, ada Pura Uluwatu yang keindahannya sungguh sulit dicari bandingannya. Bayangkan betapa sempurnanya lukisan keindahan yang tercipta dari sebuah pura yang berdiri kukuh di atas tebing setinggi sekitar 30 meter. Semburat jingga matahari senja dan Samudera Hindia yang membentang luas menjadi latarnya. Ombak pun susul-menyusul tiada henti menghantam tebing.

Tidakkah jiwa Anda tergetar denganciptaan eksotis nan magis ini? Tidak heran, banyak pasangan mengikat janji paling suci di tempat ini. Mereka ingin ikrar pernikahan mereka disaksikan pula oleh keelokan panorama alam Uluwatu.

Pura Luhur Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung. Awalnya, pura ini digunakan sebagai tempat memuja seorang pendeta suci bernama Empu Kuturan, pendeta dari abad ke-11. Pura ini juga digunakan untuk memuja pendeta suci berikut yang bernama Dang Hyang Nirartha. Di depan Pura Uluwatu terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran. Hutan ini berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.

Selain panorama alam nan memikat yang salah satunya adalah Pura Uluwatu, Bali juga memiliki berjuta seni dan tradisi yang sedemikian mempesona. Tari Kecak salah satunya. Tarian yang diperagakan oleh puluhan penari ini sungguh mampu menciptakan suasana magis. Perpaduan gerak tari yang dinamis dan suara para penari yang menyerukan kata “cak cak” yang seolah menjadi pengiring tarian, sungguh sanggup membuat siapa pun merinding.



Lalu, kedahsyatan semacam apakah yang akan hadir ketika Tari Kecak diperagakan di Pura Uluwatu. Tak hanya liukan indah para penari, musik ritmis dari akapela yang dilantunkan para penari, dan kostum yang begitu khas, bahkan matahari pun ikut menari dalam perjalanan menuju tenggelam di balik garis cakrawala. Sementara itu, cahaya merah saga berpadu dengan air samudra, memancarkan kilau dalam keremangan petang.

Sungguh kata-kata tidak pernah sanggup mewakili keindahan yang tersaji. Tidakkah Anda tergetar dengan pesona ini? Tidak bukan? Maka, jadilah bagian dari keindahan ini dan rasakan pengalaman batin yang sungguh menggetarkan.

Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman mengesankan dengan menyaksikan pertunjukkan Tari Kecak di Uluwatu, sebaiknya Anda melakukan reservasi setidaknya tiga hari sebelumnya. Apabila langsung menuju ke sana, barangkali Anda masih bisa mendapatkan tiket masuk. Akan tetapi, kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan tempat duduk karena untuk sekali pertunjukan, biasanya ada seribuan wisatawan yang menyaksikan.

Pertunjukan tarik Kecak Uluwatu ini sendiri dimulai sekitar pukul 18.00, ketika suasana mulai meremang karena matahari yang beranjak tenggelam. Sebelum kawasan memasuki Pura Uluwatu, Anda akan diminta untuk mengenakan kali selendang di pinggang oleh para penjaga pura. Sementara itu, jika Anda kebetulan mengenakan pakaian pendek di atas lutut, Anda akan diminta untuk mengenakan kain seperti sarung. Hal ini merupakan peraturan yang harus diikuti oleh siapa saja, sebagai bentuk penghormatan ketika berada di tempat ibadah masyarakat Hindu di Bali.

Ketika menyaksikan pertunjukkan Tari Kecak, Anda akan duduk melingkari bersama para wisatawan lain. Menghadap ke tempat para penari yang akan menggelar pertunjukkan dan sabuah tungku yang merupakan salah satu perlengkapan pertunjukan Tarik Kecak. Anda pun akan segera larut dalam pertunjukkan tarian magis yang berpadu dengan lukisan senja di salah satu tempat paling indah di Pulau Bali ini. Di tempat ini, Anda akan merasa dekat dengan budaya Bali dan tak berjarak dengan Tuhan yang telah menciptakan keindahan alam Uluwatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline