Lihat ke Halaman Asli

Kenza

Mahasiswi

Tri Hita Karana Tumbuh dan Berkembang pada Setiap Manusia

Diperbarui: 22 September 2023   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tri Hita Karana (THK) adalah konsep universal yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti "tiga penyebab kesejahteraan" atau "tiga alasan kemakmuran". Ini adalah filosofi hidup yang menekankan pentingnya keharmonisan dengan Tuhan, orang lain, dan alam sebagai tiga sumber kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Prinsip THK memandu banyak aspek kehidupan masyarakat Bali, mulai dari ritual sehari-hari hingga pengaturan ruang dalam arsitektur Bali. Prinsip ini juga tercermin dalam sistem irigasi alami di pulau ini yang dikenal sebagai subak, yang terdiri dari bendungan dan kanal yang dikelola secara kooperatif yang mengambil dari satu sumber air. THK dianggap sebagai proposal universal tentang "keberlanjutan" yang mengaitkan ekonomi, masyarakat, dan lingkungan.

Dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali, THK tertanam dalam setiap aspek kehidupan mereka dan tercermin dalam kehidupan yang harmonis di masyarakat, dengan kelompok etnis lain di Indonesia, dan bahkan dengan para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Penerapannya tidak hanya terbatas pada pola kehidupan tradisional desa tetapi juga berlaku dalam segala bentuk kehidupan sosial dan organisasi.

 

Lahir di Bali tak luput membuat saya lupa akan asal usul saya yang dibesarkan oleh dua orang tua yang berbeda budaya dan suku namun disatukan oleh agama. Ayah saya berasal dari Sumatera sementara ibu saya berasal jawa, namun bisa dikatakan karena kendala jarak saya merasa lebih dekat dengan keluarga saya yang berasal dari Jawa. Saya-pun sadar akan pentingnya THK dan ternyata THK ada dan tumbuh di setiap aspek terkecil manusia tak membedakan antara agama, suku, adat istiadat, maupun dari keluarga mana kamu berasal. Berikut adalah beberapa contoh dan implementasi bagaimana thk ada dan tumbuh pada diri saya. 

Tri Hita Karana adalah konsep yang dipraktikkan secara luas dalam budaya Jawa dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari, adat istiadat, dan tradisi mereka. Berikut ini adalah nilai-nilai Tri Hita Karana dalam budaya Jawa:

1. Harmoni dengan Tuhan: Budaya Jawa menekankan pentingnya memiliki hubungan yang harmonis dengan Tuhan. Hal ini tercermin dalam ritual harian mereka, seperti berdoa dan memberikan persembahan kepada Tuhan.

2. Keharmonisan dengan orang lain: Budaya Jawa menghargai keharmonisan sosial dan mendorong orang untuk hidup dalam kedamaian dan keharmonisan dengan orang lain. Hal ini tercermin dalam adat istiadat dan tradisi mereka, seperti tradisi slametan Jawa, di mana orang-orang berkumpul untuk berbagi makanan dan berdoa untuk kesejahteraan orang lain.

3. Harmoni dengan alam: Budaya Jawa menghargai lingkungan dan mendorong orang untuk hidup selaras dengan alam. Hal ini tercermin dalam praktik pertanian tradisional mereka, seperti penggunaan pupuk organik dan konservasi sumber daya air.

Secara keseluruhan, Tri Hita Karana adalah filosofi yang menekankan pentingnya hidup selaras dengan Tuhan, orang lain, dan alam. Ini adalah cara hidup yang mempromosikan keharmonisan sosial, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan spiritual. 

Nilai-nilai Tri Hita Karana dalam Islam:

1. Keharmonisan dengan Tuhan: Dalam Islam, tujuan utamanya adalah untuk mencapai hubungan yang harmonis dengan Tuhan melalui doa, puasa, dan praktik keagamaan lainnya. Hal ini tercermin dalam penekanan pada kesejahteraan spiritual dan pentingnya menjalani kehidupan yang benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline