Kumpulan potret perjuangan dan aksi massa kaum perempuan bersama rakyat, sesungguhnya telah menunjukkan bahwa dinamika perjuangan rakyat Indonesia tidak bisa dipandang remeh, inilah "kartini-kartini jalanan" yang gagah berani.
[caption id="attachment_162688" align="alignnone" width="420" caption="Menagih janji pemerintah"][/caption]
Aksi massa ini di depan Istana Negara RI untuk menolak RUU pengadaan tanah (24/3) dalam aksi ini kaum perempuan juga tidak bisa dipandang remeh peran sosial politiknya.
[caption id="attachment_162689" align="alignnone" width="640" caption="Perempuan bersatu tak bisa dikalahkan"]
[/caption] Kepalan tinju ke udara dalam barisan massa aksi, menunjukkan simbol perlawanan perempuan terhadap sistem ekonomi politik yang tidak adil. Mereka mengelar aksi di bundaran Hotel Indonesia (11/4) saat mengkampanyekan kegagalan kapitalisme.
[caption id="attachment_162690" align="alignnone" width="640" caption="Kami pantang menyerah"]
[/caption] Meskipun umur sudah tua dan rambut mulai memutih, lantangnya pekikan persatuan rakyat yang digelorakan kaum buruh perempuan yang bergabung dalam Federasi Perjuangan Buruh Jabodetabek (FPBJ) saat memperjuangan tuntutan perbaikan nasib hidup di depan istana (18/4).
[caption id="attachment_162691" align="alignnone" width="409" caption="Jangan gusur kami"]
[/caption] Aksi massa saat peringatan hari tani nasional di Jakarta (26/9), salah satu isunya menolak pengesahan RUU Pengadaan Tanah, yang dilakukan di Jakarta. Para petani perempuan juga terlibat aktif dalam perjuangan ini.
[caption id="attachment_162692" align="alignnone" width="416" caption="Perempuan juga tak kalah lantang"]
[/caption] Kepalan tinju, kaum perempuan pada aksi menolak RUU Pengadaan Tanah yang berlangsung di depan DPR-RI (15/12). Menunjukkan bahwa perempuan juga tegar dalam melakukan perjuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H