Lihat ke Halaman Asli

Deni Kurniawan

Hobi menulis

Wembley Milik Manchester Biru

Diperbarui: 29 Februari 2016   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Final Capital One Cup, yang tersaji di stadion Wembley dini hari tadi, mempertemukan dua tim yang sedang berjuang mencari trophy demi mempertahankan sebuah gengsi dan ambisi, setelah tak kunjung menghasilkan sebuah prestasi. Dua tim dengan sejarah panjang dan terbilang tim yang cukup memiliki banyak kesuksesan di era tahun 2000an ini kini berjumpa di partai puncak, setelah melewati jalan yang cukup panjang tentunya.

Dari sudut pandang pelatih, ini merupakan dua pelatih yang memiliki perbedaan nasib, Jurgen Klopp terbilang pelatih yang baru saja mengarsiteki Liverpool selama hampir kurang lebih 5 bulan, ingin mempersembahkan gelar pertamanya untuk publik Anfield dan membuktikan kemampuannya sebagai juru taktik ternama di daratan Eropa, di satu sisi Pellegrini merupakan pelatih yang cukup sukses menukangin Manchester City dalam beberapa musim terakhir dengan mempersembahkan gelar liga domestik dan juga beberapa trophy piala liga ini harus menerima keputusan yang pahit, setelah dipastikan hengkang dari Manchester City karena kontraknya tak diperpanjang, dan kursi kepelatihan akan digantikan oleh Entrenador asal Spanyol, Pep Guardiola. Trophy ini akan menjadikan akhir cerita manis antara keduanya, dapat dipastikan Juru taktik asal Chile yang satu ini akan mati-matian untuk membawa pulang trophy.

Pertandingan dimulai dengan cukup alot, dengan kedua tim mengambil inisiatif serangan di menit-menit awal, kedua tim pun menurunkan beberapa pemain kuncinya yang sempat absen dan tidak bisa dimainkan, hal itu tentu saja memberikan tensi yang tinggi terhadap pertandingan ini. Liverpool di babak pertama ini tampil lebih dominan, dengan penguasaan bola hampir mencapai 63%, namun efektifitas serangan justru lebih terlihat dari tim lawan, Manchester City beberapa kali mengancam gawang Simon Mignolet, lewat aksi-aksi yang cukup impresif dari kedua sayap mereka. Petaka pun menghampiri Liverpool, di awal babak kedua gawang Simon Mignolet harus kebobolan lewat aksi Fernandinho yang menendang bola, bola pun masuk melewati kolong kakinya, dan akhirnya Manchester City unggul lebih.

Liverpool pun tak tinggal diam begitu saja, inisiatif langsung diambil demi mengejar defisit satu gol, beberapa kali coutinho merepotkan jantung pertahanan Manchester City yang di isi oleh duet Vincent Kompany dan Nicolas Otamendi. Terbukti lewat kerja kerasnya, anak asuh Jurgen Klopp berhasil memperbaiki asa untuk mendapatkan trophy Capital One Cup, coutinho dengan aksinya mengecoh beberapa pemain belakang The Citizens berhasil menceploskan bola datar yang tak bisa dijangkau oleh penjaga gawang Willy Caballero. Skor 1-1 pun bertahan hingga pluit panjang dibunyikan.

Kedua tim harus berjibaku kembali di masa perpanjangan waktu, jual beli serangan pun terjadi di babak perpanjangan waktu ini, dan tempo pertandingan semakin memanas, tercatat hingga babak perpanjangan waktu sudah 10 kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit Michael Oliver. Pertandingan pun tak berubah, skor 1-1 masih bertahan hingga 2x15 menit babak perpanjangan waktu.

Pertandingan dilanjutkan dengan babak tos-tosan, Liverpool mendapatkan giliran pertama untuk mengambil tendangan penalty, Emre Can yang ditunjuk sebagai eksekutor pertama berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik, tendangan pertama Manchester City diambil oleh Fernandinho yang mencatatkan namanya sebagai pencetak gol bagi The Citizens, namun sayang tendangannya dapat dimentahkan oleh Simon Mignolet. Pada 3 tendangan berikutnya Liverpool terbilang cukup “apes” dimana, Lucas Silva, Coutinho dan Lallana taka ada satupun yang menceploskan bola ke dalam gawang Willy Cabalero, hal ini berbanding terbalik dengan 3 penendang Manchester City Jesus Navas, Aguero dan Yaya Toure berhasil masuk “mulus” ke dalam gawang Simon Mignolet.

Dan Capital One Cup akhirnya menjadi milik Manchester Biru, dan ini menjadi kado perpisahan yang manis buat Pellegrini dengan The Citizens yang dalam beberapa tahun belakangan mampu menghadirkan berbagai trophy untuk tim yang bermarkas di “The City of Manchester” ini, sedangkan bagi Liverpool ini merupakan mimpi buruk karena hampir 1 dekade lebih The Reds tak kunjung memegang trophy dari berbagai ajang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline