Pada era modern saat ini, banyak berkembang variant-variant dari pasta gigi yang diproduksi oleh beberapa brand-brand pasta gigi terkenal di Indonesia. Salah satu variant yang diminati oleh konsumen adalah varian charcoal atau arang aktif. Charcoal sendiri adalah suatu bahan aktif yang dibuat dari bahan-bahan organik seperti kayu atau tempurung kelapa yang dipanaskan pada suhu tinggi dengan sedikit atau tanpa udara, sehingga menghasilkan arang yang sangat porus. Charcoal di-klaim sebagai suatu bahan pada pasta gigi yang membantu dalam proses memutihkan gigi. Namun apakah benar charcoal dapat menangani hal tersebut?
Sedangkan beberapa referensi yang telah say abaca membuktikan tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang positif terkait penggunaan charcoal sebagai bahan dasar pasta gigi. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan efek negatif dari penggunaan pasta gigi charcoal. Berikut adalah beberapa penelitian yang kontra dengan penggunaan pasta gigi charcoal:
1. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of Clinical Dentistry pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi charcoal tidak memberikan manfaat yang signifikan dalam memutihkan gigi. Bahkan, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi charcoal justru bisa mengikis lapisan enamel gigi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi.
2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of the American Dental Association pada tahun 2019 menemukan bahwa pasta gigi charcoal mengandung partikel-partikel abrasif yang lebih besar dari pasta gigi biasa. Partikel abrasif tersebut bisa menyebabkan iritasi pada gusi dan gigi jika digunakan terlalu sering atau dengan cara yang salah.
3. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Journal of Clinical Pediatric Dentistry pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi charcoal tidak memberikan manfaat yang signifikan dalam mengurangi plak pada gigi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pasta gigi charcoal bisa memicu reaksi alergi pada beberapa individu.
Dan menurut saya, bahan pemanfaatan charcoal pada pasta gigi lebih banyak dampak negatif dibandingkan dengan dampak positifnya. Hal itu dikarenakan beberapa factor dibawah ini:
- Tidak semua sikat gigi berbahan dasar charcoal efektif membersihkan gigi
Beberapa sikat gigi berbahan dasar charcoal memang efektif dalam membersihkan gigi, namun tidak semua. Beberapa merek menggunakan bahan dasar charcoal yang kurang berkualitas sehingga tidak efektif membersihkan gigi. Selain itu, penggunaan sikat gigi berbahan dasar charcoal sebaiknya juga dibarengi dengan pasta gigi yang tepat.
- Mengikis lapisan email gigi
Charcoal bisa bekerja sebagai agen pemutih gigi, namun kelebihan penggunaan charcoal bisa berbahaya bagi gigi. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa penggunaan charcoal dapat mengikis lapisan email gigi yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. Hal ini bisa membuat gigi lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan.
- Menimbulkan rasa sakit pada gigi
Penggunaan sikat gigi berbahan dasar charcoal yang tidak tepat bisa menimbulkan rasa sakit pada gigi. Bahan dasar charcoal bisa bekerja sebagai abrasif yang bisa merusak gigi jika digunakan terlalu keras atau terlalu sering. Selain itu, penggunaan sikat gigi berbahan dasar charcoal sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena bisa merusak email gigi.
- Tidak cocok untuk penggunaan jangka Panjang
Penggunaan sikat gigi berbahan dasar charcoal sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang. Sebab, charcoal bisa merusak gigi jika digunakan terus-menerus. Selain itu, penggunaan sikat gigi berbahan dasar charcoal bisa menyebabkan kerusakan pada gigi, terutama jika digunakan tanpa pasta gigi yang tepat.
- Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung manfaat penggunaan sikat gigi berbahan dasar charcoal