Dia rangkai kata seindah rangkaian bunga yang ia pesan dari perangkai bunga
tepat di hari jadinya sendiri
lalu bergegas ke persimpangan jalan lalu mendeklamasikannya
kepada siapa saja yang melintas seperti penjual kata
lantaran tak sempat merangkainya dalam tulisan
Orang-orang berlalu dan gema kata-kata bertalu
ada yang menawar, ada yang berpaling, ada yang tak peduli
namanya juga penjual kata seperti tukang jual lainnya
Lalu datanglah seorang anak kecil
gadis mungil dengan boneka di tangan dan orang tuanya yang duduk tak jauh dari situ
melepas lelah
Bertopang dagu ia lalu mendengarkan deklamasi si penjual kata
di persimpangan jalan
serius tak bergeming meski ia sendiri tak mengerti
apa itu
Mungkin pikirnya orang ini kehilangan pikir
lantas yang tersisa cuma kata
Mendekatlah si penjual kata
duduk menemani si gadis kecil
tanpa kata
hanya tatap bola mata
pada boneka dalam pelukan
dan wajah teduh si gadis mungil
Habislah terjual kata-kata
dalam diam yang panjang