Bangku kosong di pekarangan rumah telah lama menanti penghuni,
Belasan purnama berlalu dan kini giliran bulan sabit bersanding,
Melewati malam-malam sendu, remang dan tak berbintang,
Setelah binar mentari siang pergi membuai mimpi, menidurkan rasa,
Tinggal cerita pada malam yang kembali berbisik di telinga, cerita-cerita ketika bangku kosong itu berpenghuni,
Ramai oleh canda tawa dan kelakar berlama-lama, hingga larut malam,
Kini tinggal kenangan setelah para penghuni rumah ini pergi,
Satu-satu berpisah di persimpangan jalan, pergi menjauh membawa kenangan,
Kini rasa rindu teramat berat melihat bangku di pekarangan rumah kosong dan kian rapuh oleh terik, angin dan hujan,
Rasa rindu ini menumpuk pada cerita tentang malam, bersama-sama berkelakar dan melewati malam-malam purnama dengan kisah yang tiada habisnya,
Cerita kepada malam dari bangku kosong di pekarangan rumah. Rindu memang selalu berat. Apalagi tentang sesuatu yang bernama "rumah".