Waktu itu belasan tahun lalu
saat hari bergegas, perlahan
berpamitan untuk pergi
namun masih meninggalkan cahaya senja yang indah
kami, beberapa cucu, duduk mengelilingi Kakek di pelataran rumah tuanya.
Bekas-bekas tahun berlalu nampak jelas
namun semangatnya masih tegar
bagai pohon yang berdiri kokoh di segala musim.
Bukit Binone yang menjulang tinggi tampak jelas di pelupuk mata
seperti hanya sepelempar batu,
jaraknya.
Tawa kami pecah mendengar kisah jenaka sang Kakek
Temaram senja serasa terang siang hari.
Memang, ia suka melucu
menghibur setiap kali berkumpul.
Kini, malam telah membawanya pergi
menjauh ke balik angkasa
dan tersenyum bersama bintang
dan kami juga pergi meniti jalan hidup.
Sesekali kenangan datang bertamu
membawa kembali nostalgia ketika lagi bersama
meski hanya dalam ingatan
dari jauh kita saling merindu.