Lihat ke Halaman Asli

Feliciano K. Sila

Peziarah di Jalan Kehidupan

Negeri di Ufuk Timur

Diperbarui: 3 Februari 2021   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

F.K.Sila - Dokpri

Terdengar kabar lamat-lamat lalu bergaung ke seluruh pelosok
bahwa di sebuah negeri nun jauh di Timur
tempat matahari bangun untuk pergi membaringkan diri
tiada yang istimewa selain seekor binatang purba
biawak raksasa beratus-ratus tahun yang tahan banting arus zaman

Di sebuah negeri di ufuk Timur
nun jauh di sana tempat matahari terbit dan pergi menemui malam
meski cuma biawak raksasa bernama Komodo saja yang istimewa
keistimewaannya sudah bukan main

Negeri di ufuk Timur itu mungkin bukan apa-apa pun bukan siapa-siapa
tapi dia segalanya:
negeri sejuta damai
negeri beribu rasa
negeri bersaudara,  
dan itu sudah cukup  

Kalau dia bukan apa-apa, dia justru segalanya:
bhineka, beragam tiada seragam, bersahabat, bermartabat
dan itu sudah jauh dari cukup 

Negeri di ufuk Timur itu
masih jauh dari hiruk-pikuk dunia modern
kadang terasing dan terisolasi
dengan segala tiadanya
namun dia negeri sejuta rasa:

rindu anak-anaknya
tangguh dan perkasa penduduknya 
tiada kenal lelah dan menyerah di hadapan takdir, tanpa merengek meminta dikasihani, tak sibuk berdebat tentang tuan dan tuhan-tuhan dengan segala labelnya, 
kadang terlupakan di negeri sendiri 
namun tak terlupakan di sanubari anak-anak rahimnya,
dan itu sudah cukup!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline