Lihat ke Halaman Asli

Feliciano K. Sila

Peziarah di Jalan Kehidupan

Bakar Lilin

Diperbarui: 5 Desember 2020   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

F.K.Sila - Dokpri

Tua Adat yang sedari tadi bersila menghadap tiang induk,  
komat-kamit melantunkan syair dan doa kepada 
Sang Empunya Kehidupan, dalam persekutuan dengan 
para leluhur dan semesta, 
diterangi sebatang lilin, sebotol sopi kampung dan nyiru penuh sesajian, 
telah menyelesaikan tugasnya. 

Seisi rumah bulat yang sebelumnya sunyi-senyap, khusuk dalam doa,
berubah ramai. Hanya dengan satu kata komando anak-anak telah mengelilingi sesajian. 
Dan tanpa komando lanjutan, isi nyiru nyaris habis. Sisa sepotong daging. 
Bapa-bapa mulai mengedarkan gelas dari tangan ke tangan. Ada mama-mama yan ikut ambil bagian. 
Yang lain lebih memilih tempat sirih-pinang. 

Hujan lebat terus mengguyur di luar, terdengar dari ributnya daun-daun jagung
dan air yang mengalir deras dari atap alang-alang. Suasana rumah bulat makin hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline