Lihat ke Halaman Asli

Feliciano K. Sila

Peziarah di Jalan Kehidupan

Seruling Anak Gembala

Diperbarui: 13 Agustus 2020   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

F.K.Sila - dokpri

Mentari perlahan mulai condong ke Barat, setelah menempuh perjalanan panjang sedari terbit di Timur, kuning keemasan menghiasi horizon, romantis, sendu nan teduh.

Dari balik bukit lamat-lamat terdengar seruling anak gembala, merdu melantunkan tembang kenangan, melangkah tenang di belakang kawanan sapi yang berbaris teratur pulang ke kandang. 

Senja bulan Agustus, saat mentari condong ke Barat ada rasa rindu nan sendu, duduk menikmati lantunan seruling merdu anak gembala dan tatapan jauh pergi hingga ke balik bukit, menemani mentari perlahan turun merangkal malam. 

Suara merdu seruling anak gembala perlahan hilang terbawa angin senja dan sapi-sapi mulai berbaring tenang. Di setiap nada ada nyanyian rindu anak negeri, di setiap tarikan napas ada pesan kehidupan. Senja kuning keemasaan ini meninggalkan rindu seluas padang, mata sendu memandang ke batas pulau namun hati damai menikmati hidup dalam lantunan melodi seruling anak gembala. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline