Bagai setitik debulah kami
di jagat maha besar
membentang luas, merangkul yang ada
dasyat, perkasa.
Namun kami, manusia
pongah dan angkuh
serakah dan rakus kuasa
seperti kamilah yang paling perkasa.
Bagai setetes airlah kami
di samudera raya
membentang membelah jagat
memberi hidup dan memperingati hayati.
Namun kami, manusia
berlaku seolah yang paling agung
melebihi segala ada
penuh kesombongan.
Meski demikian
setitik debu itu berarti
setetes air itu kaya
yang mesti dihayati, dihidupi
dengan rendah hati.