Lihat ke Halaman Asli

Feliciano K. Sila

Peziarah di Jalan Kehidupan

Puisi | Setitik Debu

Diperbarui: 26 Maret 2020   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

F.K.Sila - Dokpri

Bagai setitik debulah kami
di jagat maha besar 
membentang luas, merangkul yang ada 
dasyat, perkasa.

Namun kami, manusia 
pongah dan angkuh 
serakah dan rakus kuasa 
seperti kamilah yang paling perkasa. 

Bagai setetes airlah kami 
di samudera raya 
membentang membelah jagat 
memberi hidup dan memperingati hayati. 

Namun kami, manusia 
berlaku seolah yang paling agung 
melebihi segala ada
penuh kesombongan. 

Meski demikian 
setitik debu itu berarti 
setetes air itu kaya 
yang mesti dihayati, dihidupi 
dengan rendah hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline