Ada sebuah pepatah Ubuntu, Afrika, yang berbunyi demikian: "Jika Anda ingin berjalan lebih cepat, berjalanlah sendirian; jika Anda ingin berjalan lebih jauh, berjalanlah bersama orang lain".
Baca juga: Masjid Istiqlal dan Sepenggal Kisah Perjalanan Hidup yang Tak akan Terlupakan
Berjalan lebih cepat dan berjalan lebih jauh adalah dua perspektif perjalanan hidup manusia, yang bukan sekedar berjalan. Karena berjalan dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun berjalan dan memaknai perjalanan hidup itu tidak semua orang menyadarinya.
Manusia adalah makluk sosial. Ia ditakdirkan untuk ada dan berada dengan orang lain. Melawan kodrad ini, manusia akan terisolasi dan tidak dapat beraksi dan berinteraksi sebagaimana mestinya. Dan ini turut berpengaruh pada perkembangan diri dan kepribadian seseorang.
Baca juga: Memungut "The 5 Life Wisdoms" dari Perjalanan Hidup!
Dengan berjalan sendirian orang bisa berjalan secepat yang ia kehendaki. Ia tidak perlu cemas dengan orang lain. Ia bisa mengatur ritmenya sendiri. Tetapi ia ketiadaan pelengkap yang bisa melatihnya berbela-rasa dan mengekang rasa ingat diri. Sedangkan berjalan lebih jauh, semampunya, membutuhkan ritme yang terukur dan itu selalu lebih aman bila didampingi orang lain, berjalan bersama-sama.
Pepatah Ubuntu di atas menekankan perspektif masa depan, memandang jauh dan bermimpi lebih tinggi. Juga, mengedepankan dimensi saling bersama, berdampingan dan berkawan dalam perjalan hidup. Di sini, peran orang lain sangat penting. Seseorang bisa berjalan secepatnya, namun belum tentu ia berjalan sejauh-jauhnya.
Baca juga: Surat kepada Seorang Teman: Hidup Saja Tidaklah Cukup
Ada bersama orang lain dalam kebersamaan, saling menolong dan saling berbela rasa, terletak sebuah nilai kemanusiaan yang tidak dapat dibayar dengan apapun.
Jika Anda ingin berjalan lebih cepat, berjalanlah sendirian, tetapi jika Anda ingin berjalan lebih jauh, berjalanlah bersama orang lain.