Langit masih berasap saat rakyat Rimba berkumpul di sebuah sumber air. Tampak seekor Singa yang sudah ompong berdiri di atas tonggak kayu yang baru ditebang.
“Wahai rakyat Rimba, Sudah kalian ketahui bahwa aku sudah mengundurkan diri sebagai Ksatria Rimba. Dan hari ini, seperti kebiasaan kita, akan diadakan pertandingan untuk menentukan siapa Ksatria Rimba selanjutnya. Semua boleh ikut! Apakah kalian sudah siap?”
Riuh para binatang saling berbisik dan bergumam. Masih tampak sebagian berwajah bingung.
“Tuan Singa, apakah aturan pertandingan sudah berubah atau bagaimana? Karena sebagian dari kami banyak yang masih muda dan belum pernah mengikuti pertandingan ini. Karena pertandingan terakhir terjadi saat Tuan masih muda.” Seekor Ular bertanya.
Singa, tersenyum,” Iya, benar katamu Ular, masih banyak yang belum mengerti. Ku katakan pada kalian, bahwa aturan dalam pertandingan ini adalah…. Tanpa aturan! Jadi kalian bisa melakukan hal apapun . Semua tergantung kecerdasan kalian! Baik mulai hari ini, pertandingan akan dimulai. Segera setelah kutiup terompet ini, bersegeralah mencari mahkota yang selama ini ku pakai, yang sudah aku letakkan si sebuah tempat di ujung selatan hutan ini. Bagi siapapun yang mendapatkannya, maka dia akan menjadi Ksatria Rimba!”
TEEETTTT.. TEEETTTT… TEEEHHTT
Suara terompet menggema di angkasa.
***
Sehari sebelumnya.