Dalam industri jasa transportasi, terutama bagi penyedia layanan sewa kendaraan seperti elf, fluktuasi permintaan menjadi salah satu tantangan utama. Permintaan yang tidak stabil, baik karena musim liburan, acara besar, atau kondisi tak terduga, dapat mempengaruhi efektivitas pengelolaan armada. Pada saat permintaan tinggi, penyedia sering kewalahan memenuhi kebutuhan pelanggan, sementara pada periode sepi, banyak kendaraan yang tidak terpakai, meningkatkan biaya operasional. Dalam menghadapi tantangan ini, penerapan forecasting demand menjadi solusi penting yang dapat membantu bisnis tetap efisien dan responsif.
Forecasting demand adalah metode yang digunakan untuk memprediksi permintaan di masa depan, berdasarkan analisis data historis dan faktor-faktor eksternal. Bagi penyedia jasa elf, penerapan teknik ini dapat membantu merencanakan penggunaan armada, mengoptimalkan sumber daya, dan mengantisipasi permintaan di berbagai musim. Dengan prediksi yang lebih akurat, penyedia jasa dapat menyesuaikan kapasitas layanan dengan kebutuhan yang muncul, menghindari pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Edwin Fauzi, pemilik PT. PSM TRANS, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan elf untuk wisata dan perjalanan antar kota, berbagi pengalamannya dalam memanfaatkan forecasting demand untuk mengelola bisnisnya yang sudah berjalan selama tujuh tahun..
Mengatasi Fluktuasi Permintaan
Edwin Fauzi memulai usahanya di bidang penyewaan elf yaitu PT.PSM TRANS pada tahun 2017 dengan fokus pada layanan transportasi wisata dan antar kota. Selama menjalankan bisnisnya, ia menghadapi berbagai tantangan terutama dalam mengelola lonjakan permintaan yang tidak terduga.
"Awalnya, saya tidak punya strategi khusus. Setiap kali ada lonjakan pemesanan saat liburan panjang atau acara besar, saya kewalahan. Sebaliknya, pada saat-saat sepi, banyak kendaraan tidak terpakai dan ini tentu membuat biaya operasional melonjak,” ujarnya.
Setelah beberapa tahun bergelut dengan masalah fluktuasi tersebut, Edwin Fauzi mulai menyadari pentingnya perencanaan berbasis data untuk memprediksi permintaan di masa depan dengan cara memanfaatkan forecasting demand, ia berhasil mengubah cara operasional bisnisnya dan mengelola lonjakan permintaan dengan lebih efisien.
Membangun Strategi Berdasarkan Data
Langkah pertama yang diambil oleh Edwin Fauzi dalam penerapan forecasting demand di PT. PSM TRANS adalah dengan mengumpulkan data pemesanan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan data pemesanan dari beberapa tahun terakhir. Saya melihat kapan periode sibuk dan sepi terjadi, serta jenis acara apa yang paling banyak membutuhkan elf, seperti pernikahan, tur wisata, perjalanan dinas, atau studi banding” ungkapnya.
Berdasarkan data ini, Edwin Fauzi dapat mengidentifikasi pola musiman dan peristiwa yang mempengaruhi permintaan. Libur Lebaran, Natal, dan musim liburan sekolah menjadi momen-momen penting yang selalu mendatangkan banyak pelanggan. Selain itu, ia juga memanfaatkan data eksternal seperti kondisi cuaca dan jadwal acara lokal untuk memperkirakan kapan permintaan akan meningkat.