Oleh: Kenong Veyza
Lewat waktu yang perlahan-lahan kadaluwarsa
Aku coba mengakrabi satu rayu keperihan
Memunguti kepingan sobekan rasa yang masih bersisa
Dan memohon gelisah resah lekas binasa
Kelam seakan bagai malam dua puluh tujuh
Membelah sebagian hati yang taklagi utuh
Sebab cedera janjimu menggoreskan sakit terperih
Meninggalkan isak terpilu paling sedih
Bersama sepi aku berusaha memerangi cacat cela ketidakpuasan hati
Berjuang mengurai luka sendiri yang terus-menerus menggerogoti