Lihat ke Halaman Asli

Nadya Khennis Rozana

Ex-Jurnalis TV9 Nusantara

Kontribusi Perempuan dalam Peningkatan Ekonomi Kelautan di Banyuwangi

Diperbarui: 16 November 2023   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petrus Riski/Mongabay Indonesia

Sebanyak 97 persen nelayan di Indonesia termasuk dalam kategori skala kecil, yang dapat diidentifikasi berdasarkan ukuran kapal di bawah 10 gros ton (GT). 

Salah satu wilayah di Indonesia yang terkenal aktif dalam sektor perikanan tangkap, khususnya dengan kontribusi yang signifikan dari perempuan, adalah Kabupaten Banyuwangi, yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

Sejumlah perempuan di Banyuwangi aktif berpartisipasi dalam pengelolaan hasil tangkapan nelayan di Muncar dan Grajagan. 

Keterlibatan perempuan dalam kelompok nelayan ini terfokus pada pengelolaan perikanan skala kecil, dengan peran utama dalam penyediaan gizi bagi keluarga dan peningkatan pendapatan melalui peningkatan nilai jual produk perikanan.

Para perempuan ini berhasil menunjukkan hasil olahan laut dengan nilai jual yang lebih tinggi. Mereka menghasilkan berbagai produk, seperti ciput krispy, abon ikan tuna, ikan asap, keripik lemuru, sambal lemuru, dan olahan lainnya yang berhasil dijual hingga ke ibu kota.

Badan Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memulai proyek bertajuk "Implementasi Pedoman Perikanan Skala Kecil untuk Sistem Pangan dan Mata pencaharian yang Adil Gender dan Tahan Perubahan Iklim" di Banyuwangi sejak Juli 2022. 

Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan sistem pangan serta mata pencaharian yang tahan perubahan iklim di komunitas perikanan skala kecil (PSP).

Partisipasi mereka dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh FAO, Badan Pangan dan Pertanian PBB, membuka wawasan baru dalam pengelolaan ikan, dari pengolahan hingga pengemasan yang sesuai standar untuk dijual. Produk-produk seperti ikan bakar dan sambal kemasan bahkan berhasil dikirim hingga ke ibu kota. 

Dengan keterampilan yang mereka pelajari, pendapatan mereka meningkat hingga 40%, dari sekitar Rp 100.000 per hari naik menjadi sekitar Rp 140.000 per hari atau lebih. 

Penguatan kapasitas perempuan dalam mengelola penghasilan dan meningkatkan daya jual produk perikanan adalah tujuan utama. Dalam kerangka ini, perempuan memegang peran sentral dalam mempromosikan ikan sebagai sumber gizi harian. 

Peran aktif perempuan di kehidupan pesisir tidak hanya memberikan kontribusi pada keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, tetapi juga mencerminkan pentingnya kesetaraan gender dan inklusi dalam pengambilan keputusan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline