Melewati 365 kilometer
Bersama ingatan masalalu
Aku tertawa malu
Saat mata orang - orang mulai menghakimi
dengan suara cekikik itu
Atas setetes air mata
Atas diri yang tak sangguh menghalau rindu
Atas gerak sibuk ibu jari pada gawai berlayar yang ingin segera memberi kabar
Pada buku jari aku berkata
Jangan tekan silang warna merah
Sungguh aku masih ingin berlama - lama memandangi
Masih ingin mengadu dengan segala rasa yang mengharu
Meski waktu tak akan pernah berkompromi, sedikitnya aku tahu cara yang baik untuk menanti
Kaimara
Diri ini sang perindu yang terjerembab dalam palung laut
Menembus abis, terkubur dalam abisal rindu yang memanggil-manggil
Menunggu potret hadir seseorang yang telah beku dalam ingatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H