Lihat ke Halaman Asli

Kennily Kho

Kennily Kho

Waspada Atas Maraknya Kasus Bullying di Kota Batam!

Diperbarui: 20 Maret 2019   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu aspek pengasuhan yang paling penting namun sangat sensitif adalah melindungi anak dari gangguan apapun. Orangtua mana sih yang tidak akan sedih dan kesal saat mendengar anak pulang menangis atau kesal tentang perilaku orang lain?

Biasanya situasi ini sukses tidak hanya membuat frustrasi, tetapi juga membuat kita sebagai orangtua merasa tidak berdaya. Inilah alasan mengapa sangat penting bagi orang tua untuk dapat membedakan antara jenis-jenis intimidasi.

Menyadari jenis penindasan tidak hanya dapat membantu kita sebagai orangtua menangani seluruh situasi dengan cara yang lebih baik, tetapi juga dapat mempersiapkan diri untuk membantu anak. Maka dari itu, memahami apa saja tipe-tipe bullying atau penindasan terhadap anak, sebagai antisipasi untuk melindungi anak tercinta penting adanya. Untuk yang masih bingung seperti apa sih tipe-tipe penindasan tersebut? Berikut pemaparan dua tipe bullying yang harus diwaspadai para orangtua, sebagaimana dilansir Timesofindia,

  1. Penindasan fisik, ini adalah jenis penindasan yang paling umum, terjadi ketika pelaku yang lebih besar dalam ukuran dan bertubuh kuat, mencoba mengintimidasi yang lebih lemah. Ini bisa termasuk memukul, menendang, meninju, menyandung, menghalangi jalan dan bahkan menarik rambut bahkan melibatkan sentuhan dengan cara yang tidak pantas. Untuk mengidentifikasi tindak bullying satu ini, orangtua harus teliti mencari misalnya bekas memar atau luka yang biasanya tidak dapat dijelaskan karena anak-anak jarang memberi tahu orang tua mereka tentang apa yang sedang mereka alami.
  2. Penindasan verbal, intimidasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata dan pernyataan yang menyakitkan, pemanggilan nama mengejek, dan bahkan ancaman. Kata-kata dan komentar yang kejam ini dibuat dengan tujuan utama untuk menyakiti seseorang. Komentar tersebut mungkin termasuk penghinaan pada penampilan fisik, jenis kelamin, agama seseorang atau bahkan cara mereka berperilaku. Ini juga melibatkan mengejek cara seseorang berbicara. Dari luar, memang 'bekasnya' tidak terlihat. Maka dari itu, sebagai orangtua kita harus sadar terhadap perubahan sikap anak. Misalnya anak tiba-tiba menutup diri, menarik diri, jadi sensitif, moody-an, atau merasa rendah diri. Jika keadaan bertambah buruk, dapat langsung berbicara dengan pihak sekolah untuk mencari cara yang lebih baik untuk menghadapi intimidasi verbal ini. Ajari juga pada anak bagaimana membela dirinya sendiri alih-alih mengajari mereka untuk mengabaikan komentar yang menyakitkan.

BULLYING merupakan salah satu tindak kekerasan atau bentuk intimidasi yang umumnya terjadi di kalangan anak-anak hingga usia remaja. Menurut penelitian, tindakan perundungan ini terjadi murni karena niat jahat seorang pelaku, serta perilaku "berbeda" yang ditunjukkan si korban.

Karenanya, jika tidak dilakukan tindakan pencegahan, kasus bullying ini akan berdampak pada kondisi mental dan psikologis korban yang dapat berujung pada kematian.

Di Indonesia sendiri, tercatat bahwa 84% anak usia 12-17 tahun pernah menjadi korban bullying. Bahkan, sejak Januari hingga Juli 2017 lalu, tercatat ada 17 pengaduan kasus bullying yang diterima oleh layanan telepon sahabat anak (Tespa).

Masyarakat Indonesia juga sempat dihebohkan oleh beberapa videobullying yang menjadi viral di berbagai media sosial.

 

Kasus bullying di SMA K****** Batam

Pada 25 Febuari 2019, mahasiswa Universitas Internasional Batam melakukan investigasi di SMA K****** Batam dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran nilai moral Pancasila yang merupakan salah satu mata kuliah wajib di Universitas Internasional Batam. Hasil dari investigasi tersebut menyatakan sebuah cerita yang melibatkan beberapa murid senior SMA yang berlokasi di Batam ini melakukan aksi bullying kepada adik kelasnya. Mereka tampak menganiaya adik kelas hingga mengalami frustasi dan depresi. Setelah ditelusuri, bahwa korban yang dianiaya dan diejek ternyata hampir melakukan aksi bunuh diri. Untungnya, pihak sekolah ikut turun tangan dalam hal penuntasan kasus bullying. 

Berikut link video youtube untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus bullying di SMA K****** Batam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline