Ingat krisis moneter pada tahun 1998? Saat itu, nilai tukar rupiah merosot drastis dan daya beli masyarakat semakin menurun. Harga barang-barang melambung tinggi, termasuk harga makanan. Namun, di tengah kekhawatiran akan ketidakpastian masa depan, tiba-tiba muncul makanan murah dan lezat yang bisa diandalkan oleh masyarakat, yaitu tempe penyet.
Dalam beberapa dekade terakhir, warung dan depot yang menyajikan tempe penyet muncul seperti jamur di musim hujan. Makanan ini telah menjadi ikon dan favorit banyak orang, bukan hanya di Surabaya, namun juga di seluruh Indonesia.
Tak hanya tempe penyet, ayam penyet, iga penyet, telur penyet, bakwan penyet, dan berbagai menu penyet lainnya juga tersedia di warung-warung dan restoran-restoran. Bahkan, beberapa restoran yang awalnya tidak menyajikan menu penyetan, sekarang telah bertransformasi menjadi warung penyetan dengan menu penyet sebagai andalannya.
Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa makanan murah dan bergizi ini muncul karena krisis moneter pada tahun 1998. Namun, yang pasti, tempe penyet dan penyetan lainnya telah menjadi makanan rakyat yang terus bertahan dan menjadi pilihan favorit banyak orang di Indonesia.
Meskipun pernah mengalami tantangan pasokan karena kenaikan harga kedelai pada awal 2022, kita masih bisa menikmati tempe penyet dengan harga yang terjangkau. Sebagai makanan yang murah dan bergizi, tempe penyet bukan hanya menjadi pengganjal rasa lapar, tetapi juga menjadi makanan favorit bagi berbagai kalangan di Indonesia.
Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah cicipi kelezatan tempe penyet dan nikmati makanan rakyat Indonesia yang lezat dan murah meriah!"
Dalam revisi tersebut, saya menambahkan judul yang lebih menarik dan menggugah pembaca untuk membaca tulisan. Selain itu, saya juga melakukan penyesuaian pada kalimat-kalimat dalam tulisan agar lebih mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca. Terakhir, saya menambahkan kalimat akhir yang mengajak pembaca untuk mencicipi kelezatan tempe penyet dan merasakan sensasi makanan rakyat Indonesia yang murah meriah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H