Lihat ke Halaman Asli

Bencana Gempa Palu, Sikap dan Pikiran Bisa Berlainan

Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Kompas.com, 01/10/2018)

Peristiwa bencana memang suatu kejadian yang tidak diinginkan seluruh manusia, selain akan menganggu aktivitas kehidupan masyarakat akibat kerusakan yang ditimbulkan, dampak bencana sendiri akan memerlukan pemulihan serta perbaikan di sisi masyarakat dan sarana prasana yang rusak.

Gempa Palu

Gempa yang terjadi dan mengguncang Palu dan Donggala belum lama ini kembali membuat seluruh warga negara Indonesia berduka, kekuatan gempa hingga 7,4 di beberapa wilayah Palu dan Donggala  sebagian hampir rata dengan tanah,  jumlah korban yang tercatat hingga 01 September 2018 mencapai 832 orang. Mengutip keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, korban meninggal 832 orang yang disebabkan tertimpa reruntuhan bangunan dan terhempas air bah tsunami, ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Jumlah korban masih mungkin bertambah karena masih belum mencakup keseluruhan, ditambah dengan tingkat kesulitan  menolong dan mengangkat korban yang diduga masih tertimbun di reruntuhan bangunan dan endapan lumpur. Salah satu bangunan pusat perbelanjaan terbesar di kota Palu, Mall Tatura dengan 4 lantai, juga diketahui ambruk yang diduga terdapat puluhan hingga ratusan oengunjung yang terjebak didalamnya.

Bangunan lainnya, seperti Hotel Roa-Roa juga dikabarkan runtuh diperkirakan terdapat korban yang memerlukan penanganan cepat untuk mengevakuasi reruntuhan menggunakan alat berat.

Sikap dan Pikiran Beberapa Orang Dalam Suasana Bencana Gempa Palu

Munculnya bencana gempa Palu dengan jumlah korban yang tidak sedikit, tentu menjadi keprihatinan seluruh warga negara Indonesia dan juga banyak tokoh Nasional akan bersedih. Sejumlah media cetak dan sosial memberitakan, bentuk kesedihan yang dituangkan dalam upaya mendorong seluruh komponen bangsa Indonesia bersatu untuk bahu membahu dalam mengatasi gempa Palu dan Donggala, perlu mendapat dukungan seluruh warga Indonesia. Beberapa sikap dan pikiran yang tertuang dan dapat saya rangkum, diantaranya adalah:

1. Presiden Joko Widodo

Presiden Republik Indonesia, Jokowi langsung melakukan perjalanan ke wilayah Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/09/2018) untuk memastikan secara langsung penanganan bencana gempa sehingga dapat menjangkau saudara saudara yang tertimpa musibah. Dilansir Tribunnews.com (30/09/2018) , Jokowi membawa rombongannya dengan pesawat Boing 737-400 TNI AU. Menurut siaran pers Deputi Bidang Pers. Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyebutkan, " keberangkatan Presiden untuk memberikan arahan yang terkait prioritas harus dilakukan. " 

Selain itu juga untuk memperpendek keputusan penting lainnya agar penanganan dan pengiriman bantuan dapat segera dilakukan.

2. Susilo Bambang Yudhoyono

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline