Lihat ke Halaman Asli

Fakta Membuktikan Pelatih Program G to G Lebih Sukses

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kehadiran Luis Manuel Blanco sebagai pelatih Timnas Indonesia terasa sangat special. Aroma special Blanco, karena didatangkan dari hasil kerjasama G to G antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Argentina. Seperti diberitakan dibanyak media, Presiden SBY meminta kepada presiden Argentina, Cristina Elisabet Fernandez de Kirschner untuk membantu meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia khususnya sepakbola. Permintaan Presiden SBY tersebut langsung dipenuhi oleh presiden Argentina, Cristina Elisabet Fernandez de Kirschner dengan menghadirkan Luis Manuel Blanco.

Perkenalan Blanco ke media pun langsung dilakukan oleh Ketua Umum PSSI, Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin yang didampingi oleh Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Javier Augusto Sanz. Saat jumpa pers, Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin mengatakan selain menunjuk Blanco sebagai pelatih, Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin juga telah membentuk Badan Tim Nasional (BTN).

Bagi saya, kehadiran Blanco dan BTN benar-benar terasa istimewa, karena Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin rela berkorban dengan melanggar statutanya sendiri. Selain itu Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin juga rela mengorbankan etikanya, dengan mengumumkan Blanco ketika keringat dan peluh Nil Maizar dan pasukannya belum kering benar seusai bertarung di kualifikasi Piala Asia melawan Iraq.

Bagi saya besarnya pengorbanan Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin demi seorang Blanco tentu menimbulkan optimisme yang tinggi. Apalagi jika kita melihat target yang dibebankan kepada Blanco untuk bisa meloloskan timnas ke final Piala Asia 2015 dan meraih medali emas Sea Games adalah target yang realistis mengingat timnas akan diisi oleh para pemain terbaik dan besarnya dukungan para supporter dan pecinta sepakbola nasional yang sudah sangat merindukan prestasi.

Jika saya sangat optimis dengan kehadiran Luis MAnuel Blanco di timnas Indonesia, sayangnya tidak sedikit para supporter yang justru pesimis mengingat biografi Blanco yang NIHIL prestasi. Mereka lupa, bahwa sebelum menjadi pelatih besar seorang Jose Mourinho bukanlah siapa-siapa.

Rasa optimis saya juga didasarkan pada FAKTA SEJARAH yang telah membuktikan bahwa pemilihan pelatih melalui program G to G bisa lebih sukses. Mari kita lihat kiprah pelatih timnas Indonesia sebelumnya, Toni Poganick dari Yugoslavia.

Toni Poganick didatangkan ke Indonesia melalui program G to G antara pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Sukarno dengan pemerintah Yugoslavia yang dipimpin oleh Joseph Broz Tito. Dua pemimpin yang saat itu paling berpengaruh di dunia sedang gencar-gencarnya membentuk gerakan Non-Blok.

Dalam kiprahnya Toni Poganick adalah pelatih terlama (1954-1964) yang pernah dimiliki oleh timnas Indonesia. Saat itu Toni Poganick mampu melewati dua masa kepengurusan PSSI dengan mulus yaitu era Maladi dan era Abdul Wahab Djojohadikusumo. Prestasi terbaik yang pernah diraih timnas Indonesia bersama Toni Poganick adalah meraih medali perunggu di ajang Asian Games 1958 yang diselenggarakan di Tokyo. Selain itu, di Olimpiade Melbourne, Australia 1956, timnas Indonesia dibawah asuhan Toni Poganick mampu membuat sensasi luar biasa ketika mampu menahan imbang tanpa gol, raksasa Eropa saat itu, Uni Sovyet.

Jadi jika FAKTA SEJARAH telah memberi bukti bahwa pelatih yang didatangkan melalui program G to G bisa sukses bahkan paling sukses dalam sejarah sepakbola Indonesia, mengapa anda harus pesimis dengan kehadiran Blanco melatih timnas Indonesia.

Daripada pesimis, lebih baik anda berdoa bersama, agar Blanco mampu mewujudkan target lolos ke Piala Asia 2015 dan mampu mempersembahkan medali emas Sea Games Myanmar 2013.

Salam Optimis…!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline