Lihat ke Halaman Asli

Pengalihan Jalur di Sekitar Panjer (Jl Waturenggong, Tk Yeh Aya, Tk Pakerisan dan Tk Batanghari)

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai warga Panjer, saya memperhatikan perubahan arus lalu lintas yang terjadi belakangan ini. Ketika pagi hari, sebelum ada pengalihan arus, dan saya harus berangkat ke kantor dan mengantar isteri bekerja pada pertigaan Jl Watrenggong dan Tukad Pakerisan kerap kali terjadi antrean panjang, meskipun bukan pola kemacetan yang menggila dan tidak bisa diprediksi seperti di kota besar lain.
Kemudian ketika saya memanfaatkan istirahat siang dengan pulang ke rumah, pada waktu ini memang antrean kendaraan lebih panjang pada pagi hari. Banyaknya toko dan aktivitas bisnin lain di sekitar Jl Waturenggong dan Pakerisan membuat parkir di kiri dan kanan jalan membuat kendaraan berjalan tersendat.
Hal yang masih menguntungkan dari titik kemacetan di Jl Waturenggong dan Jl Tk Pakerisan, pada sisi Jalan Waturenggong panjangnya jalan hanya sekitar 800 meter, jadi tidak akan menimbulkan perkiraan waktu yang sulit diprediksi. Akan tetapi hal ini tetap mebuat kita merasa tidak nyaman. Pernah suatu kali, jarak yang bisa ditempuh dalam 3-4 menit ini menjadi 15-20 menit karena ramainya kendaraan dan aktivitas bisnis di jalan ini.
Pola pengalihan arus yang telah diterapkan pada pagi hari membuat nyaman dalam menempuh perjalanan ke kantor. Tadi pagi, benar benar lancar, karena mobil sebagian besar telah dialihkan untuk melewati Jl Tk Batanghari dan memutar ke Tk Pakerisan. Namun dalam beberapa kesempatan masih terlihat para penyerobot. Memperhatikan motif penyerobotan jalan ini, sepertinya mereka berpikir, jalan sepi kok diputar-putar arusnya. Akan tetapi sepertinya ada hal yang dilupakan, kenapa jalan menjadi lebih lancar dan nyaman karna memang dilakukannya perputaran pola arus lalu lintas. beberapa rambu- mrambu juga roboh di tengah jalan dan digeser-geser semaunya. kiranya pihak yang berkepentingan untuk tetap mengecek hal ini setiap hari. Rambu di Jalan Tukad Barito yang kemarin hari Minggu masih berdiri, sudah roboh ditengah jalan pada pagi sekitar jam 7.20. Sementara rambu atau portal larangan melintas di Jalan Tk Yeh Aya, sepertinya mengalami pergeseran.
Sebagai warga Panjer, saya menyambut baik pola pengalihan arus lalu lintas ini. Biaya masyarakat atas kemacetan yang ditimbulkan oleh pemakaian jalan raya yang berlebihan dan dampak aktivitas bisnis yang harus ditanggung oleh pengguna jalan raya akan berkurang. Boros bahan bakar dan waktu tempuh. tidak akan pernah dapat diinternalisasikan oleh para pelaku aktivitas bisnis dan orang banyaklah yang harus menanggungnya sementara keuntungan para pelaku bisnis tidak memperhitungkan biaya eksternal ini.
Peran pihak berwenagn sangat diperlukan dalam memantau berlakunya regulasi ini dan kelancaran arus lalu lintas yang memang kelihatan sepule tetapi memiliki penghematan biaya sosial yang tinggi.
Ken Suryo Purnomo
Tinggal di Jalan Tukad Irawadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline