Lihat ke Halaman Asli

Tugu Soeharto, 1 Oktober dan 1 Suro

Diperbarui: 29 September 2016   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Soeharto adalah sebuah tugu yang berada di tengah sungai Kaligarang Semarang. 1 Oktober adalah hari Kesaktian Pancasila. 1 Suro adalah hari tahun baru penanggalan Islam Jawa yang mistis.

Tugu Soeharto berada di titik tempuran atau pertemuan antara sungai Ungaran dari sisi timur dengan sungai Kreo dari sisi barat yang menyatu menjadi sungai Kaligarang Semarang.

tugu-soeharto-google-maps-57ec9be8b29273df0b677ea7.png

Tugu Soeharto didirikan oleh pengikut Romo Diyat, para saudara seperguruan Kolonel Soeharto saat menjabat sebagai Pangdam Diponegoro pada tahun 1956-1960. Romo Diyat adalah Guru Spiritual Kejawen ternama di Semarang yang menjadi pembimbing Soeharto semenjak masa muda hingga mencapai puncak kariernya.

Pendirian tugu ini pada tangga 30-9-1965 / 1-10-1965 sudah tentu atas perintah Romo Diyat kepada para pengikutnya yang berada di Semarang. Pemilihan tanggal pendirian tersebut mungkin karena Romo Diyat mengetahui tanggal tersebut menjadi tonggak awal melesatnya karier hidup murid terbaiknya, Soeharto.

Pemilihan lokasi di tempuran Kali Garang karena memang tempuran kali tersebut menjadi tempat aktivitas ritual kungkum para pengikut Romo Diyat, termasuk Soeharto di tahun 50an. Sedangkan Romo Diyat sendiri dulu pernah memiliki rumah pesanggrahan di pinggir kali tersebut, yang sekarang sudah menjadi bangunan SPBU mangkrak.

Lokasi tersebut juga punya nilai lebih, karena menurut cerita, di tempat itu Letnan Soeharto pernah lolos dari sergapan tentara Belanda pada suatu pertempuran di masa Agresi Belanda masuk menguasai Jawa Tengah.

Soeharto adalah seorang komandan jagoan. Menurut penuturan para mantan anak buahnya, dalam pertempuran bila kondisi pasukannya sudah terdesak, maka Soeharto akan memerintahkan anak buahnya mundur terlebih dahulu, dan Soeharto menjadi orang terakhir yang menahan laju serangan pasukan musuh.

Semboyan Soeharto yang dipegang untuk anak buahnya adalah tijitibeh, mati siji mati kabeh, mukti siji mukti kabeh (mati satu mati semua, sukses satu sukses semua). Sehingga Soeharto sangat dihormati dan semua anak buahnya setia mati kepadanya, hingga ketika Soeharto berkuasa. 

Semua jendral dan pejabat tinggi negeri ini pada masanya adalah para mantan anak buahnya dan teman-temannya. Seorang pengusaha besar seperti Bob Hasan pun dulunya adalah seorang anak yang biasa disuruh-suruh membeli rokok oleh Letnan Soeharto saat kumpul di Pathuk Jogja.

1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila karena merupakan awal hari ketika TNI melakukan penumpasan kepada gerakan yang akan menumbangkan Pancasila pada tanggal 30 September 1965. Kabut masih menyelimuti seputar sejarah pemberontakan tersebut. 

Sejarah resmi Orde baru menyatakan pemberontakan itu dilakukan oleh PKI yang ingin menjadikan Indonesia negara komunis. Versi lain menyebutkan banyak pihak yang terlibat dan saling menunggangi gerakan tersebut baik dari dalam maupun luar negeri, juga dari pihak partisan TNI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline