Yang dapat menghambat Prabowo Subianto maju dalam persaingan Pilpres mendatang kalau Gerindra tak memperoleh koalisi untuk memenuhi syarat presidential threshold. Namun demikian hal itu tidak menyurutkan pencarian dukungan pencapresanya, kali ini para purnawiran Kopassus mendeklarasikan dukungan pencapresan Prabowo dan menyapa mantan Danjen Kopassus Presiden.
Sindir menyindir antar parpol makin marak terpublikasi merupakan adu mental yang umum dalam sebuah persaingan. Namun harus diingat, bahwa politik itu setiap saat berubah drastis. Sementara ini, lembaga survey umumnya mengunggulkan Jokowi dengan jargon politik keberhasilan dalam pembangunan.
Kita tengok pengalaman Orde Baru, pembangunan juga menjadi jargon politik mempertahankan kekuasaan, Suharto juga mendapat gelar "Bapak Pembangunan" namun tidak terduga terjadi krisis ekonomi, Suhartopun ditinggalkan oleh para loyalisnya.
Usai perang dingin, Suharto berkomflik dengan Amerika Serikat yang ditandai dengan pemberian sangsi kepada Indonesia berupa embargo suku cadang peralatan militer yang menyebabkan kekuatan militer Indonesia mengalami kemunduran. Kemudian terjadi peristiwa yang tak terprediksi, ambruknya perekonomian Indonesia yang berlanjut dengan terjadinya krisis sosial dan politik.
Kini Indonesia dihadapkan dengan kemungkinan Amerika Serikat mengobarkan perang dagang dengan Indonesia dan rupiah mengalami depresiasi. Kemesraan hubungan Indonesia dengan RRC yang dibangun pemerintahan Jokowi , mungkin saja menjadi alasan Donald Trump melancarkan perang dagang dengan Indonesia untuk mengucilkan China yang sedang berkonflik dengan Amerika Serikat.
Sepanjang ini, langkah yang ditempuh oleh para pemegang kebijakan otoritas moneter belum memenuhi harapan, rupiah makin melemah yang mengancam perekonomian Indonesia. Jika harga harga kebutuhan pokok makin mahal, dapat menjadi amunisi citra negatif pemerintah yang berkuasa saat ini yang dilancarkan para oposan.
Ibarat kata, Jokowi yang diunggulkan oleh lembaga survey ini akan dihantam dari dalam dan luar jika kondisi tidak mengalami perbaikan walaupun langkah perbaikan sudah ditempuh namun tak serta merta menampakkan hasil.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Rapat tersebut untuk membahas mengenai kondisi ekspor impor perdagangan Indonesia saat ini. Apa yang dilakukan oleh Menko perekonomian ini tentunya untuk mengambil langkah tindakan ekonomi, namun warning Trump diperkirakan ada korelasinya dengan pertikaian Amerika Serikat dan China.
Kedekatan hubungan dengan China yang banyak ditentang ini, konsekwensinya menjadi sasaran tembak Amerika Serikat yang tentunya berusaha mengucilkan China.
Indonesia adalah negara yang berdaulat, untuk menjaga kedaulatan itu maka dilengkapi dengan angkatan perang. Belajar dari pengalaman Uni Soviet, negara adidaya ini bubar karena masalah ekonomi. Suharto demikian juga, jatuh karena ambruknya ekonomi Indonesia.
Peluang Prabowo makin menguat manakala Jokowi tak mampu mengatasi ekonomi yang terancam oleh depresiasi rupiah terlebih Amerika Serikat sudah memberi warning perang dagang terhadap Indonesia. Kondisi ini akan menjadi keuntungan pesaing Jokowi dalam Pilpres mendatang sebab sebaik apapun yang sudah dilakukan Jokowi akan sia sia manakala ekonomi terpuruk karena rakyat menginginkan kesejahteraan. Tak heran, Prabowo akan diganjal untuk dapat tiket nyapres.